Mohon tunggu...
Amien Laely
Amien Laely Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai informasi terkini, kesehatan, karya sendiri, religiusitas, Indonesia, sejarah, tanaman, dll

menulis itu merangkai abjad dan tanda baca, mencipta karya seni, menuangkan gagasan, mendokumentasikan, mengarahkan dan merubah, bahkan amanah serta pertanggungjawaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Awas Pak Presiden, Jangan Menginjak Bendera Kita!

10 September 2013   14:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:06 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13787987321571390764

Sumber Foto

Sebuah video diunggah di youtube tentang sesi pemotretan pemimpin Negara-negara pada KTT G20 di St. Petersburg, Rusia. Nampak Obama, Presiden Amerika Serikat bersebelahan dengan Presiden kita. Sejenak beliau berdua bercakap-cakap. Tidak jelas apa yang dipercakapkan. Sebagai orang Indonesia saya berharap mereka saling menyapa dalam Bahasa Indonesia, mengingat Obama sedikit bisa berbahasa Indonesia, setidaknya berkata “Apa Kabar?”. Namun itu hanya harapan, sepertinya beliau berdua mempercakapkan hal yang lebih penting dari itu.

Dalam sesi itu, para pemimpin dunia berjalan dari dalam gedung pertemuan menuju halaman tempat sesi pemotretan. Setiap pemimpin Negara dipersilakan berdiri di tempat tertentu yang disitu telah ditempel bendera masing-masing. Dengan kata lain, mau tidak mau para pemimpin dunia itu harus menginjak bendera negaranya agar posisinya  berada di tempat yang benar sesuai protokoler yang telah ditetapkan.

Jika memperhatikan tayangan video, Presiden kita adalah orang pertama yang sampai dan berdiri ditempatnya, yaitu pada detik ke 0:08 pada tayangan video, kemudian disusul pemimpin Negara-negara lain.

Sebagai rakyat Indonesia yang ketika masih sekolah di SD, SMP, SMA, dan seterusnya didoktrin untuk menghormati bendera merah putih, saya sempat berfikir, apakah sesi tersebut tidak termasuk tindakan merendahkan atau bahkan menghina lambang kedaulatan dan kebanggaan Negara, mengingat lambang bendera Negara harus diinjak dengan sepatu.

Sebagai mantan anak sekolah, hati kecil saya mengatakan, benar, itu termasuk tindakan merendahkan bendera Negara. Namun saya tidak punya banyak pengetahuan mendalam soal itu, hingga kemudian saya berbaik sangka, barangkali seorang Presiden lebih paham akan hal itu dan itu termasuk yang diperbolehkan di ranah Pembelaan Negara.

Namun baik sangka yang saya pikirkan terganggu dengan ‘ulah’ Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan yang berada tepat di belakang Presiden RI. Pasalnya Perdana Menteri yang sebelumnya adalah Walikota Istambul ini, meskipun datang belakangan, sebelum menempatkan dirinya pada posisi yang telah disediakan, terlebih dulu dengan tenang dia mengambil tanda bendera yang terpasang di tanah di halaman sesi, kemudian memasukkannya ke dalam saku bajunya, meskipun hal itu mengundang tawa banyak pemimpin dunia lainnya.

Dengan masih bertanya-tanya soal protokoler sesi foto tersebut, saya berpikir bahwa tanda bendera di tanah tersebut hanya sebagai penanda tempat berdiri, tanpa ada keharusan untuk diinjak. Barangkali itulah alasan mengapa Erdogan mengambil tanda gambar bendera negaranya dan memasukkannya ke dalam saku bajunya, setelah dia mengetahui di posisi mana dia harus berdiri, sehingga tanda bendera Negara tidak sampai terinjak. Mengapresiasi kejadian ini, suka atau tidak, saya harus mengacungkan jempol bagi PM Negara nenek moyang pemain Madrid Mesut Oezil itu.

Saya berandai-andai, kalaulah Presiden kita juga melakukan hal yang sama, mengambil tanda bendera merah putih di tempat beliau berdiri, sehingga tidak terinjak, tentulah hal itu diperkenankan dan bukan termasuk tindakan yang tidak sopan dalam sesi tersebut. Tapi entahlah beliau tidak melakukannya. Pasti beliau punya alasan untuk itu.

Apakah saya meragukan sikap nasionalismenya? Tidak mudah bagi saya untuk menjawab: "ya, saya meragukan", karena beliau adalah seorang Presiden dan Seorang Jenderal Purnawirawan TNI. Tentu bak langit dan bumi dalam hal nasionalisme antara saya dan beliau. Namun satu hal yang akan saya lakukan seandainya saya berada di dekat beliau pada saat itu, yaitu mengatakan kepada beliau: “Awas Pak Presiden, Jangan Menginjak Bendera Kita!”.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun