Mohon tunggu...
amie retna wulan dewi
amie retna wulan dewi Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Saya seorang wiraswasta yang semula menjadi karyawan swasta. Hobi saya menulis, membaca, dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menu Sarapan Pagi, Bubur Ayam Tasik

6 September 2018   05:21 Diperbarui: 6 September 2018   13:54 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sarapan Pagi" sangat penting bagi kita, sebagai Nutrisi bagi tubuh kita yang berguna untuk menjalani aktivitas hingga waktu siang hari supaya lebih bertenaga, lebih konsentrasi, dan lebih bersemangat.

Lalu apa menu "Sarapan Pagi" anda? Banyak pilihan untuk menu sarapan pagi. Untuk orang Indonesia sendiri, menu yang banyak dipilih adalah jenis makanan yang terbilang 'berat', dibanding orang luar negeri.

Meskipun ada orang yang memilih sarapan yang cukup ringan seperti roti atau sereal dan susu, namun jenis makanan "padat karbohidrat"lah yang lebih banyak disukai, mulai dari yang paling "sedikit" karbohidrat seperti sorabi atau "leupeut" atau "buras"(Istilah lontong berukuran kecil dalam bahasa sunda), sampai yang benar-benar padat, seperti nasi goreng, nasi kuning, nasi uduk, atau nasi putih dengan lauknya, biasanya "gorengan"lah yang dipilih karena selain murah juga mudah untuk dijumpai. Tentu menu tsb bisa dibilang tidak "sehat" dan tidak baik bagi tubuh kita, karena selain mengandung banyak karbohidrat juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi.

Namun bagi orang yang ingin sarapan dengan jenis makanan yang tidak terlalu padat tapi tetap lezat, cukup bergizi, dan mudah untuk dijumpai, ada menu lain yang bisa dipilih,  yaitu bubur kacang hijau dan bubur ayam. Khusus untuk bubur ayam, saya ingin merekomendasikan "Bubur Ayam Tasik" untuk menu sarapan pagi anda.

Jika dulu Bubur Ayam distigmakan sebagai makanan orang yang fisiknya sedang sakit karena mudah untuk dikunyah, ditelan, dan baik untuk pencernaan, namun sekarang ini hal tsb telah bergeser. 

Orang-orang yang fisiknya 'sehat walafiat' pun banyak yang menjadi penggemar "Bubur Ayam" ini, karena selain tidak terlalu 'padat', rasanya yang enak, tidak perlu waktu lama untuk memakannya, juga tidak sulit untuk mendapatkanya.

Di Tasikmalaya, Jawa Barat, juga memiliki "Bubur Ayam" yang khas, yang dikenal dengan nama "Bubur Ayam Tasik". Saya sendiri pertama kali memakan bubur ayam ini sebenarnya sudah cukup lama yaitu ketika SD saat liburan bersama keluarga mengunjungi kerabat di Tasikmalaya, namun saat itu saya belum "terkesan" dan malah lupa lagi rasa bubur ayam Tasik ini.

Barulah saat kelas 2 SMA, yaitu ketika baru pindah kota dan pindah sekolah, saya benar-benar terkesan dengan bubur ayam Tasik ini.

Saat itu, seorang teman perempuan yang waktu itu dekat dengan saya, ketika jam istirahat, ia mengajak saya untuk membeli bubur ayam yang berdagang di depan sekolah. Bahkan ia mentraktir saya sebagai tanda awal "pertemanan" kami katanya. 

Dari awal tampilannya pun, bubur ayam tasik ini terlihat berbeda dari yang saya tahu di kota tempat tinggal saya sebelumnya.

Selain buburnya yang cukup kental, juga dilengkapi dengan berbagai "toping" yang cukup banyak dan menarik. Topingnya itu terdiri dari potongan cakue, suiran daging ayam, irisan bawang daun, bawang goreng kering, kacang tanah, irisan kecil mentimun, dan krupuk aci. Sebagai pelengkap, ditambahkanlah kecap dan sambal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun