Mohon tunggu...
Amie Primarni
Amie Primarni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Pemerhati Pendidikan Holistik

Amie Primarni Dr, lahir dan tumbuh besar di Jakarta. Ayahnya M. Tabrani asli Pamekasan, Madura. Ibu Siti Sumini asli Jogjakarta. Aktif sebagai Dosen, Pemerhati Pendidikan Holistik dan Komunikasi. Penulis Prolifik. Pemilik Mata Pena School. Penggagas Komunitas Dosen Menulis. Ketua Divisi Neurosains Pendidikan SINTESA. Anggota Asosiasi Penulis dan Editor, Assosiati Penulis Penertbit Pergurian Tinggi,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Strategi Lembaga Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

11 Mei 2020   07:00 Diperbarui: 11 Mei 2020   07:12 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dr. Amie Primarni

Telah lebih sebulan kita mengalami perubahan cara dalam beraktifitas.

Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah dari rumah bagi sebagian besar mereka yang memang bisa melakukannya. Kebijakan khusus diambil pada beberapa sektor yang memenuhi hajat banyak orang yang masih harus tetap beraktifitas normal.

Pertanyaan lanjutan dari kondisi ini adalah, what next. Apa yang selanjutnya bisa kita lakukan, berapa lama kita bisa bertahan dengan kondisi seperti ini.

Dunia bisnis adalah dunia yang paling merespons lebih dulu ketika situasi  dilihat akan amat menyulitkan sebuah usaha.

Dalam sebulan ini, sektor informal sudah memilih pulang kampung sebab tak ada  konsumen yang membeli dengan demikian penjualan turun drastis, sementara rumah sewa harus dibayar. Pilihan pulang kampung bukanlah pilihan terbaik, tetapi hidup harus dipertahankan bersama keluarga yang menjadi tanggungannya.

Pemilik usaha sektor formal pun bagai makan buah simalakama, yang pada akhirnya harus dihadapkan pada pilihan  merumahkan pekerja dengan pemotongan gaji, meniadakan gaji, hingga pemutusan hubungan kerja, sebab mesin-mesin mulai tak bersuara, barang-barang lambat keluar dari gudang.

Sungguh pilihan yang tidak mudah.

Merumuskan strategi lembaga apa pun dalam menghadapi kondisi pandemi Covid19 sungguh menjadi ujian bagi para pemimpin untuk mengambil langkah strategis, selain menyelesaikan kondisi saat ini, juga mengantisipasi apa yang akan dilakukan ke depan.

Bagaimana dengan dunia pendidikan, bagi dunia pendidikan yang berada dibawah naungan pemerintah sejauh ini masih aman, sebab semua menjadi tanggung jawab pemerintah.

Bagaimana dengan lembaga pendidikan swasta yang notabene selama ini tak jauh berbeda dengan dunia usaha yang menggantungkan hidup lembaga dari adanya konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun