Aspek Ekonomi dan Kemanusiaan Ibadah Qurban

Oleh Amidi

Umat Islam yang mampu,  dianjurkan untuk melaksanakan ibadah qurban. Dalam syariat Islam, qurban hukumnya sunnah muakkad, atau sunnah yang sangat ditekankan. Bagi kaum Muslim yang mampu secara finansial sebaiknya  melaksanakan/menjalankan  ibadah qurban tersebut.

Di negeri ini,  setiap tibanya hari Raya Idul Adah atau lebaran haji, umat Islam yang mampu beramai-ramai melaksanakan ibadah qurban. Bila di simak, dimana-mana terlihat pemandangan kegiatan penyembelihan hewan qurban, baik berupa sapi, kerbau, atau kambing. Terbanyak berupa sapi dan kambing.

Pelaksanaan penyembelihan pun beragam, ada yang dilaksanakan di halaman kantor, di halaman sekolah/Perguruan Tinggi, di halaman rumah penduduk, di tanah lapang, di halaman masjid dan di berbagai tempat lainnya.

 

Aspek Ekonomi.

Dari aspek ekonomi, Ibadah qurban bisa membangkitkan ekonomi rakyat. Peternak akan panen menjelang pelaksanaan hari-hari qurban. Peternak ketiban "rezeki nomplok", penjualan/permintaan  hewan ternak untuk ber-qurban meningkat  tajam, pendapatan peternak meningkat, terjadi kegairahan dikalangan peternak.

Petugas penyembelihan pun akan ketiban rezeki, karena mereka yang mempunyai keahlian menyembelih hewan qurban, sering dipekerjakan oleh panitia qurban untuk menyembelih, tentu mereka akan memperoleh upah atau jasa atas penyembelihan yang mereka lakukan tersebut.

Umat selaku pihak yang akan menerima daging hewan qurban yang sudah disembelih tersebut pun akan terbantu, mereka akan menerima daging dari daging yang akan dibagikan oleh para pengurban, mereka yang berhak menerima, akan memperoleh daging secara gratis dengan adanya pembagian daging hewan qurban.

Singkat kata, ibadah  qurban yang dilaksanakan umat Islam,  dari aspek ekonomi memberi manfaat dan multiplier effect yang tidak kecil. Apalagi bila daging hewan qurban tersebut diproses untuk dijadikan daging dalam kaleng atau dijadikan daging kemasan karena  sudah diproses, sehingga bisa  bertahan lama. Jika daging yang di proses tersebut disiapkan dalam jumlah banyak, maka kita akan lebih banyak dan bisa lebih lama lagi  membantu kaum yang kurang beruntung  untuk dapat mengkonsumsi daging hewan qurban  yang sudah diproses tersebut.

 

Aspek Kemanusiaan.

Perintah qurban tersebut, bukan saja akan mendorong pihak yang menjalankannya agar lebih peduli lagi terhadap nilai sosial kemasyarakatan, atau akan tumbuh kepedulian sosial yang akan mendorong mereka ikut  merasakan penderitaan/kesengsaraan mereka yang kurang berutugng yang belum mampu membli daging hewan sendiri, sehingga dengan adanya pembagian daging hewan qurban tersebut, mereka pun dapat dapat menikmati kelesatan daging hewan qurban tersebut.

Tidak hanya itu, dengan adanya ibadah qurban tersebut, antara pihak yang melaksanakan ibadah qurban dengan saudara kita yang kurang beruntung akan terjalin hubungan bathin yang dalam dan akan timbul dorongan untuk senantiasa mendoakan pihak yang sudah melaksanakan ibadah qurban agar di tahun-tahun mendatang mereka bisa melaksanakan ibadah qurban kembali. Barang tentu, doa baik ini akan mendorong rezki kita terus mengalir, bukan saja pada saat akan melaksanakan ibadah qurban, tetapi doa tersebut akan mengalir sepanjang massa, sehingga kita pun akan  terus dapat berbagi dan berbagi.

 

Manusiakan Mereka!