Oleh Amidi
Pasca pandemi berakhir, pengunjung Mal mulai berangsur-angsur ramai, namun tidak seramai pada saat kondisi normal sebelumnya.
Kini pun pengunjung Mal dan atau konsumen yang datang ke Mal biasa-biasa saja bahkan untuk hari-hari tertentu sepi pengunjung, kecuali musim libur atau libur hari besar nasional dan keagamaan.
Seperti hari libur lebaran, Mal memang diserbu oleh pengunjung yang akan menghabiskan waktu liburan di Mal, hal ini terlihat di beberapa Mal yang ada, baik Mal yang ada di daerah maupun Mal yang ada di pusat (ibu kota).
Di Palembang, beberapa waktu lalu, menjelang berakhirnya libur panjang lebaran dan libur sekolah, pusat perbelanjaan di Palembang masih dipadati pengunjung. Seperti di Palembang Square (PS) Mal, masih ramai dikunjungi warga yang ingin menghabiskan waktu liburan bersama anak dan keluarga.
Namun, jika diperhatikan pengunjung kebanyakan menyerbu tempat makan atau kuliner dalam Mal dan dan mengunjungi bioskop, sementara untuk unit bisnis yang lain terlihat biasa-biasa saja bahkan sepi. (lihat Sripoku.com, 7 April 2025).
Cenderung Sepi!
Bila disimak dari kenyataan di lapangan, maka pada dasarnya, keberadaan Mal saat ini jauh berbeda dengan keberadaan Mal sebelum pandemi dan pada saat kondisi ekonomi masih stabil.
Kini, untuk kalangan kelas ekonomi menengah ke bawah, karena kondisi ekonomi saat ini dirasakan mereka sulit, apalagi ditambah tidak sedikit pekerja atau karyawan yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Berdasarkan data saja atau berdasarkan catatan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), di Provinsi Sumatera Selatan sepanjang Januari sampai November Tahun 2024 di Provinsi Sumatera Selatan terdapat 557 orang pekerja atau karyawan yang kena PHK (detik.com, 5 Januari 2025).
Belum lagi pekerja atau karyawan yang kena PHK yang oleh pemberi kerjanya tidak dilaporkan ke Disnakertrans, dan atau tidak terpantau oleh Disnakertrans. Kemudian belum lagi memang adanya pemberi kerja yang memutuskan kontrak kerja atau tidak melanjutkan kontrak kerja kepada pekerja kontrak.
Bagi pekerja yang habis kontrak yang belum mempunyai pekerjaan baru, maka mereka dapat kita golongkan dalam "pengangguran", atau kembali menganggur dan yang jelas mereka akan menganggur kembali.
Kecuali, bagi pekerja yang sudah habis kontrak yang tidak dilanjutkan pada tempat ia bekerja, namun mereka sudah mendapatkan pekerjaan pada unit kerja baru.
Hidup Segan Mati Tak Mau.
Jika diperhatikan, dalam suatu Mal berbagi unit bisnis hadir disana, toko ritel menjual makanan/minuman, menjual pakaian, menjual sepatu, menjual perhiasan, menjual elektronik, departement store, menjual peralatan rumah tangga, dan tenant-tenant, serta kios-kios mini yang menyediakan makanan ringan dan reparasi/aksesoris HP.