Oleh Amidi
Negeri yang kaya akan potensi sumber daya alam (SDA) ini, tidak heran jika dilirik oleh berbagai negara yang ada di dunia ini. Jika diandaikan dengan wanita, maka negeri ini tak ubahnya "gadis cantik" yang menjadi rebutan dan diburu setiap insan lelaki.
Sudah saatnya, jika potensi SDA yang terkandung di dalam, di dasar, dan di permukaan perut bumi negeri ini dimaksimalkan pengelolaannya dan atau pemanfaatannya.
Potensi ekonomi pertanian yang luar biasa tersebut, hendaknya menjadi modal dasar untuk menggerakkan perekonomian dan memperceat laju pembangunan ekonomi di negeri ini.
Potensi ekonomi di sektor pertanian, mulai dari sub sektor tanaman pangan, sub sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan, sub sektor perikanan, dan sub sektor kehutanan, harus terus digali dan masih harus dimaksumalkan.Â
Sub Sektor Tanaman Pangan
Bila dirunut sub sektor tanaman pangan yang kita miliki, luar biasa banyak. Jenis tanaman pangan serelia, seperti; padi, jagung, gandum. Jenis tanaman pangan umbi-umbian, seperti; ubi jalar, ubi kayu, talas, sukun.Â
Jenis tanaman pangan kacang-kacangan, seperti; kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, buncis. Jenis tanaman buah-buahan, seperti; pisang, jeruk, apel, mangga, semangka, pepaya. Jenis tanaman pangan sayur-sayuan, seperti; bawang, tomat, wortel, bayam, kangkung, sawi.
Faktor Penyebab
Secara kasat mata saja, jelas terlihat bahwa sub sektor tanaman pangan di negeri ini belum dimaksimalkan. Bila disimak, mengapa belum dmaksimalkan, banyak faktor yang menyebabkannya. Faktor keterbatasan lahan, faktor perubahan iklim dan cuaca, faktor kendala infrastruktur, faktor teknologi, faktor distribusi, faktor akses pasar, faktor budaya, faktor kebijakan dan lainnya.