Oleh Amidi
Untuk mengantisipasi kelangkaan sumber daya Bahan Bakar Minyak (BBM), mulai bermunculan kendaraan otomotif yang menggunakan tenaga listrik, termasuk sepeda. Sepeda listrik saat ini sudah menghiasi gang-gang, kampung-kampung, desa-desa bahkan terkadang "berseliweran" di jalan raya. Terlepas, diizinkan atau tidak pengemudi sepeda listrik melaju di jalan raya, yang jelas mereka ikut menikmati jalan raya tersebut.
Kendaraan Tenaga Listrik.
Bila disimak, dalam menggerakkan/menjalankan kendaraan otomotif (sepeda/motor/mobil) kini di negeri ini tidak sedikit kendaraan otomotif yang sudah menggunakan tenaga listrik.
Jika selama ini, di negeri ini, untuk menggerakkan/menjalankan motor/mobil menggunakan BBM, kini sudah mulai bergeser dengan menggunakan tenaga listrik.
Sepeda listrik, motor listrik, dan mobil listrik sudah mulai merambah dunia otomotif di negeri ini. Di pihak pemerintah sendiri, memang mendorong agar pelaku bisnis bidang otomotif berlomba-lomba memproduksi kendaraan otomotif, sepeda/motor/mobil listrik tersebut, sampai-sampai pemerintah akan memberikan subsidi bahkan sudah memberikan subsidi kepada sebagian produsen sepeda/motor/mobil listrik, pemberian subsidi ini banyak dipertentangkan, ada yang pro dan ada yang kontra.
Kendala/Hambatan.
Pengguna kendaraan listrik,sepeda/motor/mobil listrik tersebut, sampai saat ini masih terkendala dengan "baterai pengisian listrik".
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) masih terbatas, belum tersedia dimana-mana. Sehingga, pemerintah berencana membangun lebih banyak SPKLU untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik.
Berdasarkan informasi yang ada, hingga tahun 2024 lalu terdapat 1.582 SPKLU di Indonesia. Pemerintah menargetkan pembangunan 62.918 SPKLU hingga akhir tahun 2030. (Ringkasan AI).
Untuk itu, pengguna kendaraan listrik, sepeda/motor/mobil listrik, mayoritas mengisi baterai-listrik sendiri di rumah mereka. Sehingga, tidak jarang terjadi kebakaran, kendaraan meledak, dan kecelakaan lainnya. Tidak jarang, pengguna sepeda listrik "kena setrum listrik" yang tersimpan dalam baterai sepeda listrik yang mereka gunakan.
Para pengguna motor listrik atau pengguna mobil listrik, termasuk pengguna sepeda listrik, was-was di jalan, cemas, kalau di jalan baterai-listrik mereka habis, mesin mati alias tidak bisa berjalan lagi.
Sepeda Listrik Marak.
Beberapa tahun terakhir ini, sepeda listrik menggeser sepeda manual, yang lazim digunakan anak negeri ini. Tidak heran, jika dalam satu keluarga pada suatu rumah, memiliki dua atau lebih sepeda listrik tersebut, dan hampir merata setiap rumah sudah mempunyai sepeda listrik, tak ubahnya dengan sepeda biasa yang lazim digunakan selama ini.
Sebaliknya dengan semakin banyaknya anak negeri ini membeli sepeda listrik, maka sepeda biasa atau sepeda dayung hampir sudah tidak terlihat lagi melaju di gang-gang atau di jalan-jalan raya. Kecuali sepeda sport yang mereka gunakan untuk olahraga, atau digunakan oleh komunitas sepeda biasa tersebut.