Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Kasus Mixue, Promosi Gratis, dan Maraknya Unit Bisnis Baru

11 Januari 2023   06:16 Diperbarui: 12 Januari 2023   08:00 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gerai Mixue. (sumber: shutterstock/Arief Syauqi via kompas.com) 

"Kehadiran Mixue tersebut mengindikasikan bahwa kegiatan bisnis dinegeri ini semakin menggeliat dan atau hadirnya unit bisnis baru"

Satu tahun terakhir ini kegiatan bisnis dinegeri ini menunjukkan perkembangan. Indikasi ini diperlihatkan oleh bertambahnya unit bisnis baru, termasuk yang masuk ke Provinsi Sumatera Selatan. Misal, hadirnya Mixue yang menjual es krim dan teh minuman kekinian tersebut. 

Kemudian juga unit bisnis lain yang ikut meramaikan kegiatan bisnis yang sudah ada, misalnya unit bisnis Prozen food, kegiatan bisnis yang menjual makanan beku, seperti daging, bakso, dan lainnya. 

Selain itu hadir pula unit bisnis yang menjual makanan dan minuman yang sasarannya anak muda alias generasi milenial yang dikenal dengan sebutan "warung angkringan", unit bisnis cafe dengan beragam sebutan atau merek dagang; ada "cafe kenangan" dan ada meberapa merek dagang lainnya.

Dikota-kota besar, seperti di Jogyakarta sekitar kawasan Malioboro, di Palembang sekitar Pusat Kota, begitu juga kota lainnya "warung angkringan" tersebut sudah menjamur. 

Jenis makanan dan minuman yang disajikan cukup bervariasi, harga makanan dan minuman yang mereka jual pun cukup terjangkau.

Itu terutama bagi kalangan muda atau generasi milenial setempat, dan lokasi usaha yang mereka pilih pun terkadang memang lokasi yang cocok bagi anak muda atau generasi milenial tersebut.

Kalau kita simak, sebenarnya unit bisnis tersebut, jauh sebelumnya sudah ada, sebelum adanya pandemi pun unit bisnis tersebut sudah ada.

Hanya saja pelakunya terbatas dan kapasitas bisnisnya pun juga terbilang masih terbatas, dan disajikan dengan tampilan yang seadanya bahkan masih bergabung dengan unit bisnis inti. Seperti penjualan es krim dan penjualan prozen food tersebut.

Jika sebelumnya kita tahu kegiatan bisnis yang bergerak dalam penjualan es krim tersebut dilakukan di Mal-Mal atau di Supermarket-Supermarket, kini penjualan es krim sudah dijual di gerai-gerai atau di toko-toko tersendiri yang disajikan dengan apik seperti restoran, 

Gerai-gerai atau di toko-toko yang menjual es krim tersebut disedikan kursi yang menarik, dilengkapi dengan ruangan yang ber - ac, ditambah petugas pelayan tak ubahnya pelayan rumah makan atau restoran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun