Sekitar dua minggu terakhir, kotak masuk email saya mendapatkan kiriman email dari salah satu portal reksadana yang saya ikuti, yakni kesempatan untuk kembali berinvestasi melalui Surat Berharga Negara Ritel (SBR) yang rencananya akan diluncurkan oleh Kementrian Keuangan Republik Indonesia pada bulan September 2018. SBR004 ini akan ditawarkan mulai 20 Agustus 2018 sampai 13 September 2018 dengan jangka waktu 2 tahun tetapi bisa dicairkan lebih awal.
Kalau saya baca beberapa artikel mengenai SBR004 ini, kembali akan menggunakan Bank Indonesia 7-Days-Repo-Rate (BI 7DRR) yang bisa dilihat di situs Bank Indonesia. Hari ini saya cek besarannya masih di angka 5.25% (update terakhir untuk 19 Juli 2018). Jika asumsi menggunakan spread seperti SBR003 yakni sebesar 255 point, maka imbalan SBR004 ini akan dihargai sebesar 7.8%. Yang pasti, dijamin lebih besar daripada bunga deposito yang masih bermain di kisaran 4.5% - 5.25% (tergantung bank).
Saya pribadi baru melakukan investasi SBR ini pada bulan Mei tahun 2018. Alasannya sederhana, karena untuk pertama kalinya SBR ditawarkan secara daring. Sebelumnya saya memang pernah melakukan investasi di Sukuk Ritel, tetapi investasi ini mewajibkan saya datang ke cabang bank yang menjadi agennya. Serta secara minimum investasi, jumlahnya lebih besar daripada investasi SBR. Sehingga tatkala SBR ditawarkan hanya dengan minimum investasi Rp. 1 juta tanpa saya harus beranjak dari depan laptop di kantor, saya langsung tertarik.
Kalau ditanya keuntungan investasi SBR ini, saya hanya bisa menjawab sebagai orang awam. Saya bukan lulusan ekonomi apalagi pemerhati ekonomi keuangan. Berdasarkan kupon imbalan SBR003 yang sudah saya terima dua kali (bulan Juni dan Juli) imbalannya memang lebih tinggi daripada deposito saya dengan jumlah investasi yang sama. Memang jangan ditanya perbedaannya, soalnya jumlah investasinya juga masih kecil. Tetapi buat saya tetap ini menjadi alternatif investasi jaman sekarang selain deposito.
Jadi saya siap-siap nih menyambut ditawarkan kembali SBR004 minggu depan.
