Namanya Mayla
Usianya masih saja belia
Dari saat aku berusia yang sama dulu kala
Tak ada yang berubah darinya
Rambutnya masih sebahu saja
Tubuhnya mungil bersahaja
Mencuri lihat dari balik pintu kaca
Atau malu-malu mendekat sekilas bayangnya
Dia tak pernah bicara
Hanya melihat-lihat tanpa suara
Wajahnya sedih penuh lara
Tapi hatinya senang punya teman yang perasa
Aku pun senang berteman dengannya
Laraku bisa kubagi padanya
Kami punya rasa yang sama
Kesepian dan kehilangan yang tak banyak orang bisa memahami
Tapi sekarang Mayla semakin berduka
Karena aku tak bisa melihatnya lagi
Walau aku tahu dia tetap ada
Seperti saat ini duduk disebelah ku termenung kecewa