Mohon tunggu...
Afira
Afira Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Masih belajar caranya belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hadapi Oknum yang Nakal "Percaya Diri dan Kritis"

26 November 2011   04:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu/16 Nopember 2011 sekitar pukul 15.00 saya berangkat dari kampus saya di Jalan P.H.H Mustopa , Bandung, atau lebih dikenal Jalan Suci menuju jalan R.E Martadinata, tepatnya Graha Kompas Gramedia, saya bermaksud untuk mengambil voucher tiket 21  dari Kompas Kampus.  Ini pertama kalinya saya mengendarai motor di kota Bandung, walaupun belum menguasai lalu lintas, saya nekad dengan modal peta buta.

Setelah melewati Gedung Sate saya masuk ke Jalan Banda, sampai di lampu merah saya belok kiri ke Jalan R.E Martadinata. Tidak disangka ada polisi bertugas di pos polisi tersebut. Motor saya diberhentikan, saya heran karena saya tidak merasa melanggar rambu-rambu lalu lintas. Kemudian saya diajak masuk ke pos polisi, saya memgikuti perintah polisi tersebut dengan  menyembunyikan  ekspresi kebingungan saya untuk mencegah “pencekikan” oleh oknum kepolisian. Salah satu oknum kepolisian itu meminta saya menunjukan surat-surat kendaraan,dan kemudian ditahannya . Saya ditilang dengan pelanggaran tidak menyalakan lampu kendaraan.  “Pasal 293 ayat (2) setiap orang yang mengemudikan sepeda motor di jalan tanpa menyalakan lampu utama pada siang hari dipidana dengan kurungan paling lama 15 hari atau denda paling banyak Rp 100 ribu, kalau mau diselesaikan disini ade bayar aja 30rb", ujar oknum tersebut, saya mengelak , sejauh ini saya selalu menuruti rambu-rambu lalu lintas, hanya kebetulan saat itu saya lupa tidak menyalakan lampu motor. Saya meminta keringanan untuk dibebaskan karena pelanggaran yang saya lakukan tidak berdampak buruk secara langsung apalagi merugikan orang. Oknum itu tetap ngotot  dan saya tidak mau kalah, saya bilang “Saya ini Mahasiswa” akhirnya oknum itu mengembalikan surat-surat kendaraan dan membebaskan saya dari kasus ini. Kasus kecil-kecilan yang marak terjadi di masyarakat.

Pantas saja urusan korupsi di negeri ini belum mencapai titik terang, ternyata uang bisa membuat urusan menjadi “damai”. Somoga tulisan saya di kompasiana freez ini tidak sampai berurusan dengan hukum, dengan tuduhan mencemarkan nama baik.  Saya hanya berbagi pengalaman, kita harus percaya diri dan kritis saat mengahadapi oknum yang nakal, semoga bermanfaat. ^^

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun