Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidya_ Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

M2U, Bukan Sekadar Transaksi Digital

26 Januari 2021   10:00 Diperbarui: 26 Januari 2021   10:16 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi korona menyebabkan banyak gaya hidup berubah, termasuk transaksi keuangan. Pada awal virus korona merajalela, saya sangat membatasi diri untuk melakukan transaksi pembayaran dengan menggunakan uang kertas. Bukan apa-apa, ngeri terpapar virus korona melalui uang kertas.

Itu bukan tindakan yang terlalu defensif, melainkan mencoba melindungi diri dengan kehati-hatian. Hitung-hitung upaya preventif. Seperti pesan pepatah, sedia payung sebelum hujan. Lagi pula, lebih baik mencegah daripada mengobati. Kalau sudah jatuh sakit alamat repot tidak ketulungan.

Apakah uang kertas bisa menularkan virus korona? Beberapa ahli sudah menyatakan bahwa korona mungkin saja menular lewat uang kertas sekalipun kemungkinan itu kecil. Dengan kata lain, wawas diri mesti saya dahulukan.

Tidak ada salahnya berjaga-jaga, bukan?

Transaksi Tunai dan Transaksi Digital

Seorang profesor kedokteran dari George Washington School of Medicine and Health Sciences, Michael Knight, menegaskan bahwa semua bentuk infeksi pernapasan terjadi karena tangan kita menyentuh mulut, hidung, atau mata setelah menyentuh benda yang terkontaminasi virus.

Dikutip Kompas.com, virus korona juga dapat menyebar lewat permukaan benda yang biasa atau sering disentuh. Uang kertas misalnya. Dengan demikian, mengurangi segala bentuk transaksi konvensional yang memakai uang tunai berarti mempersempit jalan masuk korona ke dalam tubuh.

Jadi, hasrat mengurangi penggunaan uang kertas bukan argumen mengada-ada. Tidak ada seorang pun di antara kita yang ingin jatuh sakit. Saya juga begitu. Meskipun demikian, bukan berarti seluruh celah sudah tertutup rapat bagi korona.

Transaksi nontunai pun rentan. Itu sebabnya kita dianjurkan untuk rajin-rajin mencuci tangan seusai menyentuh kartu kredit, kartu ATM, atau gawai setelah melakukan transaksi digital. Tindakan preventif seperti itu bukan lantaran ketakutan berlebihan, melainkan pencegahan agar tidak tertular.

Beberapa bank memanfaatkan momentum transaksi digital demi menjamin kemudahan, keamanan, dan kenyamanan nasabah. Tiap bankir jelas punya komitmen kuat untuk memberikan jasa layanan yang terbaik bagi pelanggannya. Tanpa kecuali PT Bank Maybank Indonesia.

Sebagai salah satu penyedia layanan perbankan dan keuangan terkemuka di Asia Tenggara, Maybank tidak mau ketinggalan kereta. Slogan humanising financial service atau layanan keuangan manusiawi bukanlah tong kosong tanpa makna. Maybank memadukan slogan dengan tindakan.

Meskipun sebelumnya Maybank telah melansir produk perbankan keren yang memanjakan nasabah, bank berlogo kepala harimau itu kembali meluncurkan produk transaksi digital yang apik demi menjamin kepuasan pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun