Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidya_ Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hei Toxic People, Enyahlah!

24 Juli 2020   15:26 Diperbarui: 24 Juli 2020   17:04 1697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toxic people akan membuat Anda dipenuhi emosi negatif (Sumber: www.kurio.id)

Mengapa Mehrin bisa setabah itu? Robert J. Sternberg punya teori. Triangular Theory of Love. Teori Segitiga Cinta. Teori yang mencakup tiga komponen dasar, yaitu keintiman, gairah, dan komitmen.

Sternberg (1986) menggambarkan keintiman sebagai elemen afeksi memicu kedekatan, kehangatan, dan kepercayaan. Adapun gairah merupakan elemen motivasi yang memantik dorongan percintaan, ketertarikan fisik, dan penyempurnaan seksual. Sementara itu, komitmen adalah keputusan untuk tetap mempertahankan hubungan dan setia pada pasangan.

Seseorang yang dilanda cinta, seperti Mehrin, pasti ingin membahagiakan pasangan. Kalau perlu, meningkatkan kesejahteraan pasangan. Mehrin, contohnya, rela mengorbankan perasaan sendiri demi menjaga perasaan Denniz.

Sikap Mehrin sejalan dengan pendapat Sternberg tentang perbedaan karakteristik komponen cinta berdasarkan lamanya usia hubungan. Pada hubungan singkat, pasangan memiliki kadar keintiman (intimacy) yang cukup, renjana (passion) yang tinggi, dan komitmen (commitment) yang masih rendah.

Mehrin berbeda. Hubungannya dengan Denniz sudah berlangsung lama. Ia sudah memiliki komponen keintiman yang tinggi, renjana yang cukup, dan komitmen yang memadai.

Coba tengok orang-orang di sekitar kalian. Lihat dengan saksama orang yang tetap berusaha mempertahankan hubungan sekalipun berkali-kali disakiti. Cinta mereka seperti gudang permaafan yang isinya tidak pernah habis terpakai.

Orang-orang seperti itu memiliki tabiat yang mirip dengan Mehrin. Ada istri yang suaminya berteman dengan orang beracun, dia diam-diam saja agar tidak menyakiti hati suami. Ada suami yang rela menelan kesal karena istrinya bersahabat dengan kaum toxic people, ia kalem-kalem saja demi menjaga hati istri.

Seperti petuah Sternberg (2009), setiap pasangan harus pintar-pintar memahami, membangun, dan memperbaiki kualitas hubungan agar terhindar dari bencana perpisahan. 

Meski begitu, jika memang hubungan benar-benar sudah tidak layak dipertahankan, misalnya komitmen makin tidak jelas, maka berpisah bisa menjadi alternatif lain. Ingat, kebahagiaan dan kesedihan hanya dapat dirasakan oleh kamu.

Mengapa Ada Orang yang Beracun?
Mungkin hati kalian bertanya-tanya mengapa ada orang seperti Riak dan Airin yang seolah-olah berhati batu. Banyak sebab yang memicu seseorang menjelma toxic people.

Salah satunya adalah iri. Penyakit hati ini termasuk di antara penyebab munculnya orang beracun, toxic people, yang sarat dengan nuansa psikologis dan dapat menyebabkan persoalan sosial yang serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun