Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidya_ Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu

3 September 2018   23:57 Diperbarui: 4 September 2018   00:21 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mataku adalah sebuah kota penuh mata. Begitu selalu kata mereka. Sebagian mengira mataku penuh rupa-rupa asihan, sebagian menyangka mataku penanti kasihan. Sebagian lagi menduga mataku lautan pesona, padahal sederhana saja: mataku pemilah cinta hakiki dan cinta berahi.


Hanya kamu yang berbeda. Katamu, mataku sebuah kota bernama Sendu.


Sesungguhnya mataku tidak begitu. Biasa saja. Hanya mata perempuan Sunda. Mata setia yang membunyikan puisi seorang remaja di pupilnya: harapan serupa kata yang tak mau melengkapi puisi. Mata yang rajin mengalimatkan puja doa seorang remaja di pelupuknya: harapan serupa kata amin yang tak mampu menggenapi doa.


Hanya kamu yang berkilah. Katamu, mataku bendungan rapuh---tanggul pedih yang sekali-sekali dipecah air mata.


2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun