Mohon tunggu...
Amelina Junidar
Amelina Junidar Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Islam Al Azhar 67 Bukittinggi

Nama pena Elina Ajrie. Ibu rumah tangga. Hobi coret-coret semenjak kelas 3 SD. Sudah memiliki sekitar 6 buku puisi solo dan 20 antologi cerpen-puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antek-antek

20 Maret 2023   22:30 Diperbarui: 20 Maret 2023   22:53 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mata langit membasahi lengkung pipi sebuah negeri
Tanah bergolak
Berperang nasib dengan rumput rumput
Tak tahu diri
Berpijak namun menginjak
Batu batu yang tenggelam di palung sedimen membelalak
Tak ketinggalan menggelar persekutuan
Bersama angin memberi kuliah pada manusia
Selokan selokan yang sudah lelah menjadi pengemis harapan
Turut membuncahkan isi perut yang lama tertahan
Mual muntah mendapati makhluk yang dilabeli sebaik baik ciptaan
Menikahkan mereka dengan benda mati warna warni beraneka rupa
Bukan satu atau dua
Sudah tak terhitung dengan jari tangan dan kaki semua

Selokan berkeringat
Menahan diri melarung caci maki
Menyaksikan manusia saling membenarkan diri
Si paling paling suci seantero negeri
Pada akhirnya melemparkan salah pada mereka yang memuncaki Piramida tertinggi
Mempertanyakan keadilan yang selama ini mereka ocehi namun selalu dinanti
Enakkah menjilat ludahmu sendiri wahai saudari?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun