Mohon tunggu...
Amelia Nur Fauziah
Amelia Nur Fauziah Mohon Tunggu... Human Resources - Public Relations

hello, its me!

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kenali Ciri-Ciri Toxic Relationship Sebelum Terlambat

29 April 2021   15:46 Diperbarui: 29 April 2021   16:19 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi toxic relationship dengan kekasih. (freepik/user20857916)

Toxic relationship atau hubungan toxic sering kali terjadi khususnya bagi mereka yang menjalin hubungan tidak sehat dengan pasangannya. Hubungan yang sehat adalah yang memberikan dampak positif bagi kedua pihak, baik itu merasa termotivasi, menjadi lebih baik, dan masih banyak lagi. 

Jika berbicara konflik di dalam suatu hubungan, itu adalah hal normal. Konflik menjadi 'bumbu' setiap hubungan dua manusia, bahkan lebih seperti grup pertemanan. Apapun masalah atau konflik yang ada, kedua pihak harus bisa membicarakannya baik-baik dengan kepala dingin, saling terbuka, dan saling mengerti satu sama lain. Hal ini dilakukan demi mendapatkan solusi bersama. 

Berbeda dengan toxic relationship, hubungan tidak sehat ini justru dapat berdampak buruk bagi keadaan fisik maupun mental seseorang. Jika terus dijalani, satu pihak maupun keduanya dapat mengalami mental issues atau depresi, bahkan kematian. 

Pada awalnya, kamu akan merasakan hubungan yang kamu jalani tidak bahagia, tertekan, lelah, hingga harga diri kamu terus menurun. Semua jenis  emosi yang terpendam atau sifat-sifat negatif yang kian hari bermunculan dapat mengubah hubungan menjadi toxic.

Tidak hanya dengan kekasih, toxic relationship juga bisa terjadi pada siklus pertemanan dan keluarga. Tentunya ini akan berdampak pada kesehatan mental dan pola pikir semua yang terlibat didalamnya. 

Ilustrasi hubungan toxic. (freepik/kinasholya)
Ilustrasi hubungan toxic. (freepik/kinasholya)

Ciri-ciri Toxic Relationship 

Idealnya, suatu hubungan harus dijalani dengan semua pihak yang saling mengasihi, menyayangi, dan menjaga satu sama lain. Namun, hubungan toxic biasanya tidak ada keseimbangan tersebut, dimana salah satu pihak akan mencoba untuk mendominasi pihak lain. 

Banyak orang yang tidak menyadari hubungan yang mereka jalani sudah tidak sehat dan tergolong ke toxic relationship. Pada akhirnya, akan ada pihak yang tertekan, stress, hingga depresi. Hubungan seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Kenali ciri-ciri toxic relationship dibawah ini:

1. Kamu selalu Dikontrol 

Tanda paling jelas dan bahkan bisa dilihat oleh orang lain adalah kamu yang selalu dikontrol oleh pasangan. Toxic relationship melahirkan pihak yang dominan dan selalu mengontrol pihak lainnya. Alhasil, apapun yang kamu lakukan semuanya harus atas seizin dia atau sesuai yang dia inginkan, walaupun tidak sesuai dengan diri asli kamu. 

Pada awalnya, dia akan mengatasnamakan hati sebagai pembenaran dari sikapnya. Sifat manisnya mampu membuat kamu menuruti setiap perkataannya.

"Aku kaya gini karena aku sayang kamu"

Padahal, rasa sayang tidak berarti harus selalu sama. Ada kalanya perbedaan perlu hadir agar hubungan terasa semakin berwarna. Rasa dominan juga tidak baik untuk terus-menerus, karena akan membuat pihak lawan tertekan. 

2. Kamu Kehilangan Diri Sendiri 

Biasanya, pihak yang tertekan akan berupaya untuk mengikuti keinginan pihak dominan. Hal ini semata-mata agar tidak berantem dan hubungan masih bisa dipertahankan. Sehingga, pihak tertekan tidak bisa mengupayakan haknya dalam berbicara maupun bertindak. 

Kehilangan diri sendiri cenderung dirasakan karena lelah menjadi apa yang pasangan kamu inginkan. Kamu terlalu sering dikontrol, hingga tidak bisa menjadi dirimu sendiri. Kamu akan selalu bersikap seperti apa yang dia inginkan, bukan apa yang kamu inginkan.

3. Tidak Adanya Dukungan 

Hubungan yang sehat harus bisa memberikan dukungan satu sama lain. Terutama dalam kebaikan, dukung pasanganmu hingga bisa menjadi lebih baik dalam hal apapun. 

Namun pada toxic relationship, setiap pencapaian yang diperoleh akan dianggap menjadi kompetisi. Saat kamu mendapat prestasi, alih-alih memberi selamat, ia justru merasa dirinya tersaingi sehingga mencoba membatasi pencapaian kamu. 

4. Banyak Kebohongan 

Salah satu tanda yang umumnya orang sulit menyadari adalah berbohong. Karena faktanya, semua orang pasti pernah berbohong, tidak hanya terjadi pada toxic relationship saja. Namun, kejujuran lah yang menjadi kunci dari hubungan sehat dan positif. 

Pasangan dalam hubungan toxic akan merasa berbohong itu adalah hal wajar. Banyak hal yang ia tutupi dari kamu, terutama janji-janjinya yang tidak bisa dipegang. Keseringan bohong akan membuat kamu tidak menghargai pasanganmu. 

Meskipun hubungan toxic sering terjadi, namun ini jelas tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Bahkan jika dibiarkan lama, kamu akan mendapatkan kekerasan verbal dan fisik dari pasangan. Sementara pasangan kamu akan membuat alasan ia melakukannya karena dasar hati sayang. 

Kamu harus cukup pintar untuk mengenali seperti apa keadaan hubungan yang sedang kamu jalani saat ini. Dirimu terlalu berharga untuk masuk ke hubungan toxic dan diperlakukan tidak baik. Jika itu memang terjadi, jangan ragu untuk membuat keputusan ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun