PENYANDANG DISABILITAS  setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak sedangkan Disability/ Disabilitas  merupakan istilah dalam bahasa inggris yang berarti kondisi fisik atau mental yang membatasi gerakan, indera atau aktivitas seseorang
Dalam interaksi sosial penyandang disbailitas masih banyak mengalami persoalan ekslusif sosial yang masih dianggap menjadi beban dan objek,masih mendaptkan persoalan Diskriminasi, belum sepenuhnya dilibatkan didalam masyarakat, masih sering dipandang berbeda dengan orang lain, belum disetarakan dalam kesempatan , aksebilitas yang belum mendukung, masih cenderung bias gender, tumbuh kembang anak dan mempertahankan identitas belum menjadi perhatian.
penyandang disabilitas mendapatkan stigma dan streotip yang sangat merugikan keberadaan penyandang disabilitas  stigma bahwa penyandang disabilitas mempunyai keterbatasan dalam memahami dalam belajar sehingga menyebabkan masyarakat tidak terlalu menganggap penting pendidikan bagi anak penyandang disabilitas. hambatan dalam melakukan mobilitas atau pergerakan membuat masyarakat enggan melakukan aktivitas bersamaan dengan penyandang disabilitas karena dinilai merepotkan dan penyandang disabilitas dinggap tidak produktif, Stigma tidak produktif dan dan ketergantungan kepada pihak lain membuat sector-sektor kehidupan, penghidupan, dan layanan public tidak terfasilitasi karena dianggap tidak menguntungkan bagi negara, dan pemilik modal. Sedangkan konsep produktifitas tentu saja tidak akan lepas dari konsep kapitalisme yang ada. Dengan demikian, konsep gerakan untuk membongkar, melawan dan menciptakan tatanan baru dalam kebijakan oleh para tokoh disabilitas di berbagai daerah di Indonesia, di pusat dan di beberapa negara signifikan apabila dihubungkan dengan teori Max WeberÂ
munculnya stigma dan streotip tersebut melahirkan sikap Diskriminasi dan marginalisasi penyandang Disabilitas dieklusif dari kehidupan sosial. mereka harus bersekolah disekolah khusus, tinggal di panti panti rehabilitasi dan bekerja di shelter workshop yang disediakan khusus bagi penyandang disabilitas . padahal penyandang disabiltas dengan regam tertentu masih bisa memiliki kesempatan dan kesetaraan hak yang sama dengan orang yang bukan penyandang disabilitas.
AYO DUKUNG KAUM DISABILITAS MELAWAN STIGMA NEGATIF DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
Karya Tulis : Amelia IndahniÂ
Mahasiswa Sosiologi , Universitas Maritim Raja Ali HajiÂ