Mohon tunggu...
Amelia Indahni
Amelia Indahni Mohon Tunggu... Lainnya - Alumni

Mahasiswa sosiologi, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu politik,Universitas Maritim Raja Ali Haji

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stigma Negatif Penyandang Disabilitas dalam Kehidupan Bermasyarakat

26 Juli 2021   19:43 Diperbarui: 26 Juli 2021   19:57 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENYANDANG DISABILITAS  setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak sedangkan Disability/ Disabilitas  merupakan istilah dalam bahasa inggris yang berarti kondisi fisik atau mental yang membatasi gerakan, indera atau aktivitas seseorang

Dalam interaksi sosial penyandang disbailitas masih banyak mengalami persoalan ekslusif sosial yang masih dianggap menjadi beban dan objek,masih mendaptkan persoalan Diskriminasi, belum sepenuhnya dilibatkan didalam masyarakat, masih sering dipandang berbeda dengan orang lain, belum disetarakan dalam kesempatan , aksebilitas yang belum mendukung, masih cenderung bias gender, tumbuh kembang anak dan mempertahankan identitas belum menjadi perhatian.

penyandang disabilitas mendapatkan stigma dan streotip yang sangat merugikan keberadaan penyandang disabilitas  stigma bahwa penyandang disabilitas mempunyai keterbatasan dalam memahami dalam belajar sehingga menyebabkan masyarakat tidak terlalu menganggap penting pendidikan bagi anak penyandang disabilitas. hambatan dalam melakukan mobilitas atau pergerakan membuat masyarakat enggan melakukan aktivitas bersamaan dengan penyandang disabilitas karena dinilai merepotkan dan penyandang disabilitas dinggap tidak produktif, Stigma tidak produktif dan dan ketergantungan kepada pihak lain membuat sector-sektor kehidupan, penghidupan, dan layanan public tidak terfasilitasi karena dianggap tidak menguntungkan bagi negara, dan pemilik modal. Sedangkan konsep produktifitas tentu saja tidak akan lepas dari konsep kapitalisme yang ada. Dengan demikian, konsep gerakan untuk membongkar, melawan dan menciptakan tatanan baru dalam kebijakan oleh para tokoh disabilitas di berbagai daerah di Indonesia, di pusat dan di beberapa negara signifikan apabila dihubungkan dengan teori Max Weber 

munculnya stigma dan streotip tersebut melahirkan sikap Diskriminasi dan marginalisasi penyandang Disabilitas dieklusif dari kehidupan sosial. mereka harus bersekolah disekolah khusus, tinggal di panti panti rehabilitasi dan bekerja di shelter workshop yang disediakan khusus bagi penyandang disabilitas . padahal penyandang disabiltas dengan regam tertentu masih bisa memiliki kesempatan dan kesetaraan hak yang sama dengan orang yang bukan penyandang disabilitas.

AYO DUKUNG KAUM DISABILITAS MELAWAN STIGMA NEGATIF DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Karya Tulis : Amelia Indahni 

Mahasiswa Sosiologi , Universitas Maritim Raja Ali Haji 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun