Mohon tunggu...
Amelia Daulay
Amelia Daulay Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi UNJ

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Pelatihan Kewirausahaan Remaja sebagai Pemberdayaan Masyarakat Guna Mencapai Peningkatan Ekonomi Indonesia Emas 2045

26 Maret 2023   09:58 Diperbarui: 26 Maret 2023   10:04 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia Emas 2045 adalah penandaan usia Indonesia yang ke 100 tahun dimana tanah air diharapkan telah menjadi negara maju dan sejajar dengan negara-negara adidaya. Tak hanya karena peringatan satu abad umur Indonesia tetapi karena pada 2024, Indonesia akan mengalami bonus demografi yaitu keadaan dimana 70 persen jumlah penduduk Indonesia berada pada usia produktif. Faktor-faktor inilah membuat 2045 tahun yang tepat untuk menjadi masa emasnya Indonesia. Tentu, pencapaian ini tidak bisa dijangkau dalam hitungan bulan saja sehingga sudah dirancang jauh-jauh hari, tepatnya sekitar 25 tahun sebelumnya.

Sejarahnya, untuk mempercepat perwujudan Visi NKRI, Presiden Joko Widodo menggagas Impian Indonesia 2015-2085. Dalam mewujudkan impian tersebut, barulah disusun Visi Indonesia Tahun 2045 yang dirilis 2019 silam oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang telah menyusun selama 2 tahun sebelumnya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada saat itu yaitu Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan bahwa visi yang disusun tidak hanya memberi gambaran mengenai wujud Indonesia pada tahun 2045 tetapi juga menjadi peta jalan yang perlu dicapai pada 2045. Adapun Visi Indonesia 2045 adalah Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur. Pencapaian visi ini dibangun melalui empat pilar pembangunan yaitu Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, serta Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Pemerintahan. Secara keseluruhan, visi ini diharapkan mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia, peningkatan ekonomi Indonesia dan menjadi salah satu dari 5 kekuatan ekonomi besar dunia, serta pemerataan yang berkeadilan di semua bidang pembangunan. Peningkatan ekonomi yang akan penulis bahas lebih lanjut.

Dengan terus melakukan reformasi, memanfaatkan bonus demografi dan kemajuan teknologi, serta meningkatkan daya saing ekonomi, Indonesia diperkirakan menjadi negara pendapatan tinggi pada 2036 dan mempunyai PDB terbesar ke lima pada 2045. Jika kita meng-highlight bonus demografi, sekilas terdengar penuh keuntungan. Bonus demografi terjadi ketika jumlah penduduk usia produktif lebih banyak daripada penduduk tidak produktif. Dengan mudah, kita bisa menyimpulkan bahwa keuntungan ekonomi negara akan melesat tinggi karena banyaknya angkatan kerja. Namun, jika menyelam lebih dalam, kita bisa melihat bahwa hal ini dapat dengan mudah berubah menjadi kesengsaraan negara jika tidak dipersiapkan dengan matang.

Angka usia produktif yang tinggi berarti banyaknya orang yang bisa bekerja. Namun, orang tidak bisa bekerja apabila tidak mempunyai pekerjaan. Faktanya, pada Agustus 2019 tingkat pengangguran terbuka adalah sebesar 5,28 persen. Angka ini sudah menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya. Namun, seperti yang kita ketahui, pada 2020 dunia dilanda bencana penyakit yaitu virus Covid-19. Persentase tingkat pengangguran terbuka setahun kemudian langsung melonjak menjadi 7,07 persen. Hal ini terjadi karena banyaknya perusahaan yang mengalami penurunan omset sehingga harus melakukan PHK massal pada karyawannya. Lulusan perguruan tinggi pun terus meningkat tetapi lapangan pekerjaannya tidak tersedia. Pada masa itu para fresh graduate tidak hanya harus bersaing dengan fresh graduate lainnya tetapi juga jutaan korban PHK. Persaingan pun terbatas karena sedikitnya perusahaan yang membuka lowongan pada masa-masa sulit itu. Kini, di masa pemulihan pascapandemi, tingkat pengangguran terbuka memang mulai menyusut tetapi belum kembali pada angka awalnya. Pada Agustus 2022 lalu, tingkat pengangguran terbuka menurun sebesar 5,86 persen. Angka yang sudah jauh menurun dari masa pandemi tetapi belum mencapai kata baik. Di masa pemulihan ini masih banyak masyarakat yang masih kesulitan mencari pekerjaan. Bahkan, sarjana pun bukan jaminan bisa mendapatkan pekerjaan. Sebesar 4,80 persen lulusan universitas pada 2022 lalu masih menjadi pengangguran.

Dari pemaparan di atas, sudah jelas bahwa mencari kerja itu sulit. Sarjana tidak menjamin, lowongan pekerjaan tidak sebanding dengan angkatan kerja, dan banyak faktor eksternal yang mampu dengan mudah merenggut posisi kita sebagai seorang karyawan, contohnya pandemi. Jika terus-terusan seperti ini, bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2045 tentu akan berujung menjadi musibah. Pengangguran dimana-mana dan perekonomian akan jauh melesu. Maka dari itu, sangat penting untuk mempersiapkan bonus demografi ini, salah satunya dengan persiapan lapangan pekerjaan. Namun, kita tidak bisa hanya mengharapkan lapangan pekerjaan dari pemerintah atau perusahaan. Langkah lain yang bisa ditempuh adalah dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri atau menjadi pengusaha. Selain ini menjadi lapak bagi diri sendiri, membuka usaha bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain juga. Penghambat dalam hal ini adalah kurangnya keterampilan dan kesadaran masyarakat untuk berwiraswasta. Solusinya adalah memberdayakan masyarakat agar mampu melalui program pelatihan kewirausahaan, khususnya untuk remaja karena merekalah yang menjadi sasaran bonus demografi.

Peran masyarakat sangat penting dalam proses pemberdayaan. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya membantu masyarakat untuk mengembangkan kemampuan mereka sendiri sehingga bebas dan mampu mengatur masalah dan mengambil keputusan secara mandiri. Jika dilihat dari proses operasionalisasinya, maka ide pemberdayaan pemberian pelatihan kepada remaja dapat digolongkan ke dalam kecenderungan primer yaitu mengalihkan sebagian kemampuan kepada masyarakat atau individu menjadi lebih berdaya dimana program ini melibatkan individunya langsung dengan bimbingan dari para pemberdaya. Pemberdayaan primer juga dilengkapi dengan upaya membangun aset material guna mendukung pembangunan kemandirian. Adapun pendekatan yang cocok digunakan adalah pendekatan modern yang dikaitkan dengan kemampuan, konsultasi, mentoring, dan penguatan.

Pelatihan yang penulis rancang ini bersifat partisipatif dimana para remaja akan terjun langsung membuat sebuah usaha yang diharapkan bisa berkelanjutan, tidak terhenti dengan selesainya program. Program ini akan dibimbing langsung oleh pembina-pembina yang terampil di bidangnya melalui mentoring lalu para remaja akan diarahkan untuk memulai usahanya sendiri mulai dari penentuan produk, pembuatan produk, penjualan, bahkan mencari modal sendiri. Modal akan didapatkan dari para pembeli saham yang tertarik dengan usahanya setelah melakukan presentasi bisnis. Ini agar mereka merasa bertanggung jawab secara penuh terhadap usahanya karena ada pihak yang perlu dipuaskan serta agar mengerti akan adanya posisi stakeholders yaitu orang yang berpengaruh pada usahanya. Tentu, selama pelatihan dan perjalanan bisnis, para remaja akan dipantau, diberikan sesi konsultasi, dan lain sebagainya. Tahap terakhir adalah pengembalian saham. Ketika bisnisnya sudah mencapai keuntungan, saham akan dikembalikan pada pemilik-pemiliknya beserta dengan persentase keuntungannya. Dengan ini, para remaja diharapkan sudah mengerti keseluruhan dari proses pembuatan dan perjalanan usaha agar dapat dapat menjalankan usahanya sendiri sebagai bentuk tidak bergantung pada orang lain serta bisa membuka lapangan kerja untuk masyarakat lainnya. Harapan lebih besarnya adalah peserta tetap melanjutkan usahanya seusai program pelatihan ini selesai.

Program pelatihan kewirausahaan ini juga memenuhi seluruh komponen pemberdayaan. Pertama, authority yaitu penyerahan kekuasaan kepada seseorang untuk menjalankan kewenangan tertentu. Di sini kekuasaan diberikan secara penuh kepada para peserta untuk berkreasi dan berinovasi. Kedua, ability yaitu pengalihan kemampuan kepada seseorang atau kelompok untuk mengerjakan kegiatan yang produktif dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ini tepat dengan program pelatihan karena pemberian pengalaman langsung meningkatkan kemampuan para peserta dan tentunya akan bermanfaat bagi dirinya hingga masyarakat sekitarnya jika target program ini tercapai (peserta dapat membangun usahanya sendiri).

Dapat dilihat bahwa untuk mencapai ekonomi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera, kita tidak bisa hanya mengandalkan negara untuk terus-terusan membuka lowongan pekerjaan untuk rakyatnya yang sangat banyak. Terutama ketika terjadi bonus demografi, persaingan kerja akan semakin ketat dan kemungkinan meningkatnya pengangguran sangat tinggi. Maka dari itu, dibutuhkan solusi lain seperti terbentuknya wirausaha-wirausaha yang bisa membuka lapangan kerja bagi dirinya dan orang lain sehingga lowongan kerja yang sedikit tidak akan menjadi masalah. Diperlukan pemberdayaan kepada masyarakat agar mampu sedari dini mengingat untuk mencapai Indonesia Emas 2045 tidak bisa dalam beberapa bulan atau tahun saja, perlu disiapkan dari sekarang untuk mencapai visinya yaitu Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur. Pemberdayaan ini diharapkan bisa menjadi langkah dukungan kita untuk Indonesia Emas sebagai masyarakat sipil.

Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. (n.d.). Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Tingkat Pendidikan 2020-2022. Badan Pusat Statistik. Retrieved March 26, 2023, from https://www.bps.go.id/indicator/6/1179/1/tingkat-pengangguran-terbuka-berdasarkan-tingkat-pendidikan.html

Badan Pusat Statistik. (2019, November 5). Agustus 2019: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,28 Persen. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/11/05/1565/agustus-2019--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-28-persen.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun