Mohon tunggu...
Amelia Putri
Amelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Welcome, smart people !

Selanjutnya

Tutup

Money

Digital Marketing sebagai Strategi Komunikasi Bisnis dalam Meningkatkan Volume Penjualan

16 Oktober 2021   13:00 Diperbarui: 16 Oktober 2021   14:49 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dewasa ini, di zaman revolusi 4.0 pastinya sudah tidak asing dengan dunia digital. Di era digital seperti sekarang, hampir dalam segala aspek kehidupan telah menggunakan kecanggihan teknologi salah satunya dalam dunia komunikasi. Kecanggihan teknologi internet yang mempermudah kehidupan masyarakat telah membuat penggunanya meningkat. Terbukti menurut data survei dari Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) dalam Febriyantoro, Mohamad Trio dan Arisandi, Debby (2018) menyatakan bahwa lebih dari setengah penduduk di Indonesia telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan pada tahun 2016 itu menunjukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia dari 256,2 juta jiwa telah terhubung ke internet.

Penggunaan internet tidak hanya berguna dalam hal pendidikan, sosial budaya atau bahkan politik, tetapi juga terhadap komunikasi. Revolusi teknologi yang terjadi, telah membawa perubahan yang signifikan terhadap dunia komunikasi. Komunikasi yang dahulu hanya sebatas menggunakan asap, kentongan, surat menyurat, hingga menggunakan internet seperti sekarang tentu membawa kemudahan untuk masyarakat. Pada dasarnya, komunikasi merupakan sarana penyampaian ide, gagasan, dan informasi yang ditujukan kepada orang lain. Sedangkan bisnis, merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Lalu apa itu komunikasi bisnis?

Komunikasi bisnis adalah kegiatan penyampaian dan pertukaran ide, gagasan, informasi, dan pesan secara verbal maupun non verbal yang dilakukan dalam dunia bisnis dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain dan melakukan kolaborasi. Komunikasi bisnis penting dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Seperti yang dikatakan Megawati, S. N., & Krisdianto, D.(2019) dalam rangka meningkatan volume penjualan, komunikasi bisnis berperan diantarannya sebagai:

  • Penyampaian informasi terkait produk yang berkualitas dan pelayanan baik yang akan dilakukan oleh perusahaan tersebut.
  • Memberikan penawaran kepada pelanggan agar mereka tertarik untuk melakukan pembelian.

Menurut Pradiani (2017), penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Lalu bagaimana cara meningkatkan penjualan? Tentu saja dengan promosi. Media yang bisa dijadikan promosi bisa memakai brosur. Akan tetapi di zaman yang serba modern, penting bagi perusahaan untuk ikut andil memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini.

Dalam komunikasi bisnis, perusahaan perlu melakukan promosi guna untuk menginformasikan produknya kepada konsumen. Menurut (Kotler dan keller 2009:172) dalam Putri, A. M., & Ruliana, P. (2019), promosi adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung, maupun tidak langsung tentang produk dan merk yang dijual.  Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kegiatan promosi berhasil dan berdampak pada peningkatan volume penjualan, seperti:

  • Identifikasi produk.
  • Kenali pangsa pasar.
  • Sesuaikan gaya promosi dengan target pasar.
  • Berikan pelayanan yang baik dan menyenangkan.

Seperti yang dikatakan Kotler (2005) dalam Mahalizikri, I. F. (2018), salah satu cara mempromosikan produk yang bisa dilakukan adalah melalui media periklanan. Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus di bayar. Iklan yang dilakukan pada media internet sosial media, juga termasuk sebagai digital marketing. Iklan yang menarik tidak hanya dari desain tampilan tetapi yang terpenting adalah isi dari iklan tersebut, bagaimana sebuah promosi bisa menarik perhatian pembeli seperti diadakannya diskon atau promo. Salah satu tujuan promosi adalah untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap suatu perusahaan ataupun produk dan meningkatkan jumlah penjualan dengan tujuan mendapatkan laba atau keuntungan.

Menurut (Juju dan Feri, 2009) dalam Wardhana (2015) ada beberapa karakteristik social media yang menjadi ciri khas dan kekuatannya sehingga banyak perusahaan atau UMKM yang memanfaatkannya, yaitu:

  • Transparansi, artinya segalanya bersifat keterbukaan sebab elemen memang ditujukan untuk konsumsi publik
  • Dialog dan komunikasi. Di dalam sosial media berupa komunikasi, misalnya antara brand dengan para konsumennya
  • Jejaring relasi, yaitu hubungan antara elemen-elemen penyusun akan terjalin dan juga relasi ini akan terbentuk pula antara individu atau kumpulan individu atau suatu perwakilan yang dimotori oleh individu,
  • Multiopinion, yang berarti bahwa setiap orang akan berargumen dan setiap orang pasti memiliki pandangan yang entah itu benar, salah atau berada dalam grey area, semua itu tertuang dalam wujud komunikasinya sebagai medianya,
  • Multiform, yang wujudnya dapat berupa social media press release, video news release, internet dan elemen penyusun lainnya, komunikasi jejaring sosial sebagai influencer atau kombinasi di antaranya.

Menurut Wardhana (2015), perusahaan ataupun UMKM yang menerapkan digital marketing dapat meningkatkan penjualan dan pendapatannya hingga 35,5%. Selain itu, perusahaan bisa mendapatkan akses ke pelanggan baru di Indonesia sebanyak 50,2% dan 33,7% akses ke pasar luar negeri sehingga dapat memperluas pangsa pasar. Maka dari itu, memasarkan produk dengan gaya digital marketing begitu mempengaruhi tingkat penjualan sebab jangkauan dari dunia digital itu tidak terbatas pada berbagai tingkatan lapisan masyarakat. Sebagian besar orang kini melihat dan mengetahui informasi produk melalui internet, sampai kegiatan transaksi pun bisa menggunakan internet. Menurut Kotler dalam Widodo (2002) dan Pradiani (2017) mengatakan bahwa internet marketing memiliki beberapa keuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya, yaitu:

  • Baik untuk perusahaan kecil maupun perusahaan besar dapat melakukannya.
  • Tidak terdapat batas nyata dalam ruang beriklan jika dibandingkan dengan media cetak dan media penyiaran.
  • Akses dan pencarian keterangan sangat cepat jika dibandingkan dengan surat kilat atau fax.
  • Situsnya dapat dikunjungi oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun.
  • Berbelanja dapat dilakukan secara lebih cepat dan sendirian.

Menurut Febriyantoro, Mohamad Trio dan Arisandi, Debby (2018), digital marketing pun memiliki kelemahan di antarannya: 

  • Mudah ditiru oleh pesaing; 
  • Dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab; 
  • Reputasi menjadi tidak baik ketika ada respon negatif; 
  • Belum semua orang menggunakan teknologi internet/digital.

Maka dari itu untuk setidaknya meminimalisir dampak yang dirasakan dari kelemahan digital marketing, masyarakat terutama dalam hal ini penjual harus memiliki ide-ide kreatif dan berinovasi untuk terus memproduksi sesuatu yang menarik minat dan memenuhi kebutuhan masyarakat agar tidak mudah ditiru oleh pesaing. Tak hanya itu, untuk mencegah respon negatif yang dapat mempengaruhi penilaian perusahaan ataupun UMKM harus bisa menjaga profesionalismenya seperti menjual produk-produk yang berkualitas dan produk yang ditawarkan harus sesuai dengan produk yang akan dijual. Hal ini tidak hanya berdampak untuk reputasi tetapi juga terhadap tingkat kepercayaan konsumen kepada perusahaan. Betapa sensitifnya tingkat kepercayaan konsumen, tidak mudah untuk menumbuhkan rasa percaya konsumen jika perusahaan tidak ingin benar-benar memperjuangkannya.

Meskipun begitu, menurut Safitri (2015)  dan Kautsarina (2013) dalam Wardhana (2015) sebaiknya penjual memperhatikan media sosial yang sesuai untuk tujuan pemasarannya. Dari segi jangkauan masyarakat, facebook lebih menguntungkan. Sebab karakter penggunanya lebih meluas dari semua tingkatan sehingga perusahaan atau UMKM dapat membangun relasi dan juga kesadaran dengan memanfaatkan fitur update status, events, maupun membalas langsung feedback kepada konsumen.

Sumber :

  • Febriyantoro, Mohamad Trio dan Arisandi, Debby. (2018). Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean. Jurnal Manajemen Dewantara. Vol 1 No 2, Desember 2018, halaman 62 – 76.
  • Kautsarina, K. (2013). Pemasaran Elektronik Melalui Aplikasi Jejaring Sosial. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 17(2), 135-148.
  • Mahalizikri, I. F. (2018). Memahami Teks Dan Konteks Tentang Komunikasi Bisnis Dan Hubungannya Dengan Syariah. IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 7(2), 204-222.
  • Megawati, S. N., & Krisdianto, D. PENERAPAN KOMUNIKASI BISNIS DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PRODUK ALAT KESEHATAN.
  • Pradiani, T. (2017). Pengaruh Sistem Pemasaran Digital Marketing Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Hasil Industri Rumahan. Jurnal Jibeka. 11(2), 46–53.
  • Putri, A. M., & Ruliana, P. (2019). STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN TENANT. Inter Script: Journal of Creative Communication, 1(1).
  • Wardhana, A. (2015, April). Strategi digital marketing dan Implikasinya pada Keunggulan Bersaing UKM di Indonesia. In Seminar Nasional Keuangan Dan Bisnis IV (pp. 327-337).

Buku:

  • Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid I. Jakarta: Erlangga.
  • Purwanto. D. 2010. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun