Mohon tunggu...
Amelia Ardiyanti
Amelia Ardiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Saya hobi membaca, menonton film, dan mengeksplor hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Urgensi Pengetahuan Kesehatan terhadap Kesiapan Siswi Sekolah Dasar dalam Menghadapi Menarche

23 Juni 2022   09:00 Diperbarui: 23 Juni 2022   09:24 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menarche adalah pertama kali menstruasi, yakni keluarnya cairan darah dari genitalia perempuan berupa luruhnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah (Irfana, 2021). Menarche merupakan haid atau pendarahan pertama dari uterus (Mutasya, dkk., 2016). Masa menarche umumnya dimulai sejak usia 11-15 tahun (Rasjidi, 2014).

Siswi kelas akhir sekolah dasar umumnya telah memasuki usia 11 tahun. Oleh karena itu, mereka kemungkinan telah mengalami menarche. Lantas, apakah mereka benar-benar telah siap dalam menghadapi menarche? Penelitian Lutfiya (2016) mengenai kesiapan siswi sekolah dasar dalam menghadapi menarche, menunjukkan bahwa sebagian besar siswi sekolah dasar pada periode pra-pubertas sudah siap menghadapi menarche.

Pada dasarnya, remaja putri memang harus siap menghadapi menarche sejak dalam periode pra-pubertas. Periode pra-pubertas merupakan periode yang terjadi sekitar dua tahun sebelum periode pubertas (Abimanyu, 2018). Siswi sekolah dasar yang termasuk dalam kategori remaja putri pra-pubertas harus mempersiapkan diri dalam menghadapi menarche dari seluruh aspek, baik fisik maupun mental. Seorang wanita yang telah menstruasi pasti akan mengalami perubahan dalam dirinya. Jika menstruasi pertama (menarche) datang pada wanita yang tidak memiliki persiapan apapun, kehidupan wanita tersebut pada tahap selanjutnya akan terganggu.

Siswi sekolah dasar, khususnya yang telah memasuki periode pra-pubertas, harus mendapatkan pengetahuan kesehatan terkait masalah pubertas dan menstruasi. Pengetahuan kesehatan akan memengaruhi kesiapan siswi sekolah dasar dalam menghadapi menarche. Semakin tinggi tingkat pengetahuan kesehatan siswi, semakin siap siswi tersebut dalam menghadapi menarche.

Penelitian Lutfiya (2016) menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi kesiapan siswi sekolah dasar dalam menghadapi menarche adalah tingkat pengetahuan siswi tersebut. Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian Lutfiya (2016) adalah pengetahuan mengenai pengertian pubertas dan menstruasi, ciri-ciri remaja, menarche, serta pentingnya perilaku vulva hygiene. Penelitian Muchtar (2016) menunjukkan bahwa sebagian besar siswi sekolah dasar yang telah diberikan model pendidikan kesehatan seputar pubertas dan menarche memiliki pengetahuan yang tinggi dan sikap yang baik dalam menghadapi menarche.  

Rendahnya pengetahuan kesehatan siswi sekolah dasar mengenai pubertas dan menstruasi akan menjadikan siswi tersebut bingung, heran, bahkan panik ketika mengalami menarche. Mereka akan bertanya-tanya tentang kejadian yang mereka alami, misalnya apakah mereka mengalami pendarahan, darimana asal pendarahan tersebut, apakah pendarahan tersebut berbahaya bagi kesehatan, dan lain sebagainya. Padahal, kejadian yang mereka alami adalah menstruasi yang normal dialami oleh perempuan yang sudah pubertas.

Dengan demikian, pengetahuan kesehatan merupakan hal yang urgen untuk diberikan kepada remaja putri yang telah memasuki masa pra-pubertas, seperti siswi sekolah dasar. Pengetahuan kesehatan akan meningkatkan kesiapan siswi sekolah dasar dalam menghadapi menarche. Pendidikan formal, seperti sekolah, wajib untuk memberikan pengetahuan dan pendidikan kesehatan kepada para peserta didiknya. Pengetahuan kesehatan yang diberikan harus mencakup pengetahuan seputar remaja, seperti pubertas dan menstruasi. Pengetahuan kesehatan yang diberikan oleh pendidikan formal harus diperkaya oleh pendidikan non-formal seperti keluarga, dokter, dan lain-lain. Hal ini bertujuan agar siswi sekolah dasar benar-benar siap dalam menghadapi menarche.

Referensi:

Abimanyu, S. 2018. Life is Choice. Yogyakarta: Laksana. https://www.google.co.id/books/edition/Life_Is_Choice/Bbu4DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

Irfana. 2021. Faktor Determinan Kejadian Menopause. Bandung: Media Sains Indonesia. https://www.google.co.id/books/edition/Faktor_Determinan_Kejadian_Menopause/cMQWEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0

Lutfiya, I. 2016. Analisis Kesiapan Siswi Sekolah Dasar dalam Menghadapi Menarche. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 5(2): 135-145. https://www.e-journal.unair.ac.id/JBK/article/view/5833

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun