Peran Media Sosial dalam Perubahan Bahasa
Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi mahasiswa yang menggunakannya untuk komunikasi, pembelajaran, dan hiburan. Namun, di balik manfaatnya, media sosial juga membawa perubahan besar terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Perubahan ini dapat bersifat positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana kita mengelolanya.
Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Bahasa Mahasiswa?
Meningkatkan Kreativitas Berbahasa
Media sosial memungkinkan mahasiswa untuk bereksperimen dengan bahasa, menciptakan kosakata baru, dan mengembangkan gaya komunikasi yang lebih santai dan interaktif.Pergeseran dari Bahasa Baku ke Bahasa Gaul
Banyak mahasiswa cenderung menggunakan bahasa nonbaku atau campuran dengan bahasa asing dalam percakapan digital, yang dapat mengurangi penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah.Penyebaran Informasi dalam Bahasa yang Beragam
Platform media sosial memperkenalkan mahasiswa pada berbagai dialek dan kosakata dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga memperkaya pemahaman mereka terhadap keberagaman bahasa.Menurunnya Kesadaran akan Tata Bahasa yang Benar
Penggunaan singkatan, emoji, dan bahasa informal dapat menyebabkan menurunnya kemampuan mahasiswa dalam menulis akademik dan formal dengan baik.
Tantangan dalam Menjaga Keutuhan Bahasa Indonesia
Maraknya Penggunaan Kata Serapan
Istilah dalam bahasa asing seperti "flexing", "self-reward", dan "hustle culture" semakin sering digunakan tanpa padanan kata dalam bahasa Indonesia, yang dapat menggeser kebiasaan berbahasa.Minimnya Penggunaan Bahasa Baku di Media Sosial
Mahasiswa lebih nyaman menggunakan bahasa santai, sehingga kurang terlatih dalam menggunakan bahasa baku dalam situasi akademik dan profesional.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!