Kembali ke zaman dulu atau beberapa waktu yang lalu, ketika anda menginginkan untuk menonton film, anda turun dari sofa atau kursi lantas pergi dari rumah menuju sebuah lokasi yang menyediakan dvd film atau mall yang terdapat bioskop. Tentu anda harus sedikit ribet mengeluarkan kocek untuk membeli tiket baik itu sendiri atau bersama pasangan kemudian membeli beberapa makanan dan minuman untuk dinikmati sembari menonton film. Anda akan disuguhkan dengan sistem audio yang mengelilingi tempat penonton sehingga semakin menambah kesan nyata ketika menonton film.
Alih-alih pergi ke bioskop bersama pasangan atau sendirian jika anda jomblo, bioskop di masa pandemi sekarang tutup dan berhenti memutarkan film-film favorit kita. Hal ini tak lain dan tak bukan karena peraturan dari pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah demi mengurangi rantai penularan corona virus. Namun tak perlu risau karena tidak bisa menonton film di bioskop, saat ini terdapat platform-platform digital yang menyediakan layanan streaming film layaknya film bioskop. Genre yang terdapat di layanan streaming ini juga tidak kalah dengan yang ada di bioskop seperti petualangan, romance, keluarga, dokumenter, drama, fiksi, horror, sejarah dan masih banyak lagi. Selain itu anda juga akan dimudahkan dengan pembelian tiket karena pembayaran dilakukan secara online. Anda bisa membeli tiket melalui aplikasi streaming yang sebelumnya sudah di topup sejumlah uang.
Menonton film di masa pandemi dinilai mampu mengusir rasa bosan setelah melakukan aktivitas di rumah. Karena keterbatasan akses menuju layar bioskop, kita diharuskan menonton film di rumah seperti melalui platform streaming online, Netflix, Iflix, Viu, Disney Hotstar, Prime dan lainnya. Meskipun menonton film lewat aplikasi tidak memiliki feel yang sama dengan menonton langsung di bioskop, namun layanan streaming film dirasa menjadi solusi yang tepat untuk menonton di masa pandemi. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan jumlah pengguna layanan aplikasi streaming film. Berdasarkan data JustWatch dikutip dari CNN Indonesia, aktivitas streaming video di Indonesia mengalami peningkatan sekitar 66 persen jika dibandingkan periode 9-11 Maret 2020 dan 16-18 Maret 2020. Lonjakan aktivitas menonton meningkat dengan cepat di masa awal pandemi mulai masuk di Indonesia setelah pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja dari rumah.
Adanya perubahan aktivitas menonton dari secara offline menjadi online di masa pandemi dapat dianalisis menggunakan teori perubahan sosial.
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar individu, organisasi, atau komunitas yang bertalian dengan struktur sosial atau pola nilai dan norma (Goa, 2017). Perubahan sosial dipicu oleh masyarakat yang selalu bergerak, berkembang, dan berubah.
Lebih jauh, kita dapat mengerucutkan dengan salah satu teori perubahan sosial yaitu teori fungsionalis. Teori ini secara sederhana dapat dipahami bahwa perubahan sosial yang terjadi diakibatkan dari munculnya ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi sosial yang terjadi sehingga mempengaruhi masyarakat. Perubahan yang terjadi dapat bersifat fungsional apabila perubahan tersebut dinilai memberikan manfaat dan diterima oleh masyarakat. Akan tetapi perubahan dapat bersifat disfungsional apabila dirasa tidak memberikan manfaat dan mendapat penolakan di masyarakat.
Berkaitan dengan menonton film secara online, berubahnya cara masyarakat dalam menikmati sebuah film termasuk perubahan yang mengarah pada sisi positif atau memberikan manfaat pada masyarakat. Perubahan dari menonton di bioskop menjadi menonton lewat aplikasi streaming dinilai merupakan solusi yang tepat dari permasalahan akses ke bioskop yang saat ini dibatasi pemerintah.
Referensi:
Goa, L. 2017. Perubahan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Jurnal STP-IPI Malang.
CNN Indonesia. 2020. Imbauan Kerja di Rumah, Streaming di Indonesia Naik 60 Persen.. Diakses pada 24 Maret 2021.
