Mohon tunggu...
Muhammad Bahrudin
Muhammad Bahrudin Mohon Tunggu... Pustakawan - Data Librarian

Seorang pustakawan, penikmat kopi, dan pejalan yang tertarik dengan oprekan data dan statistik.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

7 Kearifan Lokal Pengguna Zoom di Indonesia Ini Patut Dilestarikan

4 Juli 2021   18:01 Diperbarui: 5 Juli 2021   10:04 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zoom kini menjadi platform web conference paling banyak digunakan di dunia. Data yang dihimpun Backlinko menunjukkan bahwa pada tahun 2020 aplikasi ini telah diunduh sebanyak 485 juta kali dengan valuasi pendapatan meningkat 400% dari tahun ke tahun. Pandemi COVID-19 mengeskalasi popularitas aplikasi Zoom ke segenap penjuru.

Berawal dari membaca utas di akun Twitter @nmonarizqa, saya jadi turut mengamati pengguna Zoom di Indonesia yang cukup unik dan kalau boleh dibilang "menggemaskan". Berdasarkan pengalaman mengikuti banyak Zoom, baik internal kantor sendiri hingga seminar-seminar yang diadakan oleh berbagai instansi atau komunitas, cenderung memiliki pola yang sama.

Pola-pola ini sepertinya menjadi ciri khas peserta Zoom tanah air yang bisa jadi merupakan kearifan lokal dan karenanya patut dilestarikan. Di sini saya menyebut mereka, termasuk saya, "Jamaah Zoomiyah".

Berikut ini beberapa kearifan lokal Jamaah Zoomiyah Indonesia berdasarkan pengalaman mengikuti puluhan, mungkin ratusan acara webinar via Zoom sepanjang 2020-2021.

1. Menjadi sarana digital marketing baru

Kamu tentu pernah menjumpai ketika ikut Zoom dan ketika mengklik "Gallery View" berjajar tuh thumbnail video peserta dengan background instansi, produk, bahkan background yang membranding diri si peserta. Naiss sekali kan?

Creepy-nya adalah, terkadang muncul thumbnail peserta dengan virtual background yang tembus pandang gitu bagian mukanya. Entah karena spek laptopnya, kondisi cahaya, atau efek nggak pake' green screen. Creepy sekaligus lucu sih.

Terus, ada pula yang ketika muncul namanya tuh bagian depan atau belakangnya ada nama instansinya. Ada beberapa acara yang bahkan mewajibkan peserta melakukan ini, tapi makin ke sini jadi kayak kebiasaan aja tuh. Keren sih, biar tahu kalau Si Dulkenyot ini dari instansi mana, Si Dulkonah dari komunitas apa. Gitu.

2. Si pemalu nan sopan santun

Tak jarang ketika ikut Zoom yang terlihat cuma thumbnail-thumbnail nama peserta, foto profil, atau virtual background tanpa ada si empunya. Tak sampai di situ, biasanya dibarengi dengan rentetan chat di kolom chat: "mohon izin off kamera".

Ada pula yang kelihatannya kamera on tapi kok diem mulu, eh ternyata pas dicek lagi itu cuma pake' virtual background statis. Ya nggak masalah sih. Buat panitia juga yang penting pesertanya banyak, memenuhi target. Aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun