Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kolaborasi Bappeda-Bonthain Institute dengan Metode Design Thinking Peluang Menjemput Konsep Ilham Azikin

4 September 2019   01:43 Diperbarui: 4 September 2019   01:51 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahman Ramlan (kanan) memaparkan metode Design Thinking (03/09/19).

Bantaeng. Gebrakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bantaeng, dalam hal ini Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin rupanya mendapat perhatian tersendiri dari Bonthain Institute.

Lembaga berbalut Konsultan Inovasi ini tak lain adalah lembaga yang dimotori sejumlah putera dan puteri Bantaeng dengan beragam ide pengembangan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang patut diacungi jempol.

Bonthain Institute kemudian mendapat kesempatan menetaskan idenya melalui kolaborasi apik bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantaeng.

Digawangi Indrayani Tawang selaku Kabid Litbang Bappeda menginisiasi kegiatan pembelajaran kepada 12 orang stafnya. Dia mengundang Bonthain Institute untuk memberi wejangan serta Mini Workshop terkait Design Thinking yang menjadi metode lembaga tersebut.

"Saya memimpikan lahirnya staf yang optimis  untuk melakukan perubahan. Tak hanya itu, staf harus memiliki kemampuan mendampingi OPD untuk mengembangkan ide inovasi", jelas Indrayani.

Pelatihan itu dimaksudkan untuk menjemput konsep Ilham Azikin yakni "One Agent Three Innovation". Bupati Bantaeng itu berharap melalui konsepnya, lahir 3 inovasi pada masing-masing ASN (Aparatur Sipil Negara) yang memegang jabatan setingkat Eselon IV seperti Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian.

Kenyataan di lapangan, belum seluruhnya pejabat pada level itu memiliki kualitas SDM mumpuni. Bukan tanpa bukti karena telah diuji coba langsung oleh Bupati Bantaeng pada beberapa waktu lalu.

Dirinya melakukan interview sejumlah pejabat setingkat Eselon IV di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng. Umumnya hanya bertumpu pada Tugas Pokok dan Fungsi saja, bukan mewacanakan apalagi melahirkan inovasi.

Hal itu pun ditangkap Bonthain Institute. Rahman Ramlan yang menjadi narasumber di Bappeda pada pelatihan di hari Selasa (03/09/19), menghadirkan metode untuk mengembangkan kompetensi ASN di jajaran staf dimaksud.

"Metode Design Thinking adalah sebuah metode berpikir yang menggabungkan kemampuan empati, optimisme, eksperimental dan kolaborasi", ungkap Rahman kepada AMBAE.

Peserta Workshop Design Thinking dari Staf Litbang Bappeda Bantaeng.
Peserta Workshop Design Thinking dari Staf Litbang Bappeda Bantaeng.

Dengan begitu, bukan tidak mungkin jika seorang ASN baik itu pejabat Eselon ataupun staf terendah akan memiliki kemampuan untuk melahirkan dan mengembangkan ide inovasi yang lebih menarik.

Jika itu tercapai, Rahman meyakini program dan kegiatan yang direncanakan di sebuah instansi atau OPD (Organisasi Perangkat Daerah) akan berjalan sebagaimana mestinya.

Tidak lagi mengandalkan kinerja pada pejabat tertentu saja, sedang pejabat yang membidangi secara khusus malah acuh tak acuh karena merasa tidak mampu.

"Design Thinking yang kita jabarkan dan aplikasikan pada Staf Litbang Bappeda ini berupa Asset Based", tutur dia.

Suryadi, salah seorang staf menyampaikan bahwa pelatihan dengan metode Design Thinking yang diikutinya itu mampu membuka cakrawala berpikirnya dalam memahami persoalan yang ada sebelum memberi solusi.

"Salah mendiagnosa masalah akan berakibat pada lahirnya solusi tidak tepat", paparnya.

Hal senada disampaikan staf lainnya. Aliah berpesan agar aplikasi dari pembelajaran tersebut dapat dijalankan berkala dan berkesinambungan. Menurutnya, secara signifikan kemampuan dirinya dan rekan-rekannya niscaya akan terus meningkat.

Sebelumnya, Dimyati Nongpa selaku Kepala Bappeda Bantaeng mengatakan bahwa institusi yang dipimpinnya itu harus menjadi garda terdepan dalam mendorong tumbuhnya inovasi di daerah.

"Kita harus jadi teladan bagi OPD lain dalam berinovasi. Ini kesempatan baik kita untuk belajar metode baru dalam mengembangkan inovasi yang betul-betul dapat diimplementasikan", tegasnya.

Dimyati Nompa berharap agar inovasi yang dihasilkan tidak hanya menjadi literatur seperti skripsi pada umumnya.

Kendati dokumen dan administrasi penting, implementasi dari sebuah dokumen dan konsep tak kalah pentingnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan demi mensejahterahkan masyarakat. (AMBAE)

salam #AMBAE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun