Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

DPPKB Bantaeng-AMBAE Pressor Pokja Kampung KB Ulu Ere Paham Menulis

17 Juni 2019   19:54 Diperbarui: 17 Juni 2019   19:57 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Azis (kiri) bersama para pemateri pada Pertemuan Pokja Kampung KB di Desa Bonto Tallasa (17/06/19).

Bantaeng. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bantaeng terus berupaya membekali kadernya di lapangan untuk memaksimalkan Kampung KB yang ada di Bantaeng dengan berbagai penguatan baik kelembagaan, terlebih aksi nyata.

Terbukti dengan kembali dilaksanakannya Pertemuan Kelompok Kerja (Pokja) di Kecamatan Ulu Ere, Senin (17/06/19). Kali ini menyentuh Desa Bonto Tallasa, pertemuan itu sendiri dihelat di sebuah rumah milik warga yakni H Sawu di Dusun Kampung Beru.

Empat narasumber dihadirkan yakni Muh Suyuti dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Bantaeng memaparkan materi Sinergitas Program Keluarga Harapan dengan Keluarga Berencana. Sementara H Tabulu dengan materi Peran dan Fungsi Pengurus Kelompok Kerja Kampung KB serta Syafriadi membawakan materi Pemetaan Potensi dan Masalah.

Keduanya dari DPPKB Kabupaten Bantaeng. Menariknya seorang pemateri dari kalangan Jurnalis dilibatkan pada kegiatan itu. Abdul Azis, seorang Jurnalis Media Online AMBAE (AMBAE.co.id) hadir dengan materinya berjudul Ilmu Dasar Jurnalis Pokja Kampung KB.

Dia dengan gaya menulisnya mengajak peserta pertemuan dari kalangan kader KB dan warga setempat untuk mengenal lrbih jauh bagaimana teknik menulis yang baik dan benar. Selayaknya sebuah tulisan, apalagi sudah berupa berita kata Azis, patutlah mengacu kaidah penulisan yang sering disebut-sebut harus sesuai dengan kaidah, etika dan pedoman jurnalistik yang baku.

"Jadi kita hadirkan materi ini tidak terlepas dari kekuatan berita yang semakin mendominasi ruang lingkup kehidupan, termasuk aktifitas para penyuluh dan kader KB serta warga di dalam Kampung KB Desa Bonto Tallasa", beber Azis.

Pertemuan Pokja Kampung KB di Desa Bonto Tallasa dihadiri Kepala Desa (kiri depan).
Pertemuan Pokja Kampung KB di Desa Bonto Tallasa dihadiri Kepala Desa (kiri depan).
Minimal kata dia, kaidah menulis dalam skala laporan sesuai yang dipersyaratkan instansi yang menaunginya itu jelas harua dipatuhi agar tidak menjadi bias. Bahkan keberadaan Kampung KB sebagai ruang memunculkan usulan, masukan serta ajang menggambarkan potensi, kenapa tidak dituangkan kedalam dunia maya atau internet.


"Sekarang bisa dihitung jari mereka yang tidak memiliki ponsel berbasis Android ataupun iOS, Microsoft, Linux dan sebagainya. Jangankan kaum milenial, pekerja kebun pun kerap tergantung di lehernya smartphone dengan harga mentereng, AMBAE kita maksimalkan penggunaannya", ajak dia dengan bahasa Makassar (AMBAE=Ayo, mari, yuk).

Mengalir dalam pemaparannya, sejak awal telah memilih waktu untuk berbicara diakhir dengan harapan semua materi sebelumnya dapat terangkum ke dalam tulisan bernilai potensi serta bermanfaat bagi wilayah itu dan warganya.

Basri selaku Ketua Pokja Kampung KB Desa Bonto Tallasa lalu angkat bicara saat sesi diskusi. Demikian halnya seorang Anggota Pokja Kampung KB Desa Bonto Tallasa, Rekawati.

Dua pegiat Kampung KB di desa itu berharap besar akan hadirnya media berbasis online yang bisa dijadikan wadah untuk menulis. Jika selama ini masukan-masukan dari bawah dituangkan lewat kertas, mereka ingin naik satu tingkat menjadi tulisan elektronik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun