Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Untai Kata Karena Suara Petasan

4 Juni 2019   22:41 Diperbarui: 4 Juni 2019   22:57 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petasan yang meledak bisa mengganggu pengguna jalan raya.dokpri

Bantaeng. Malam takbiran yang ditunggu-tunggu bagi seluruh umat Muslim dan Muslimah menjadi moment indah menghadapi bulan Syawal 1440 H. Seperti halnya di Kabupaten Bantaeng, kota kecil di Provinsi Sulawesi Selatan ini pada Selasa malam (04/06/19), bertepatan dengan 30 Ramadhan 1440 H, juga diramaikan masyarakat bergembira akan datangnya Idul Fitri Rabu besok (05/06/19).

Hanya saja ada kebiasaan yang kurang pas di hati kalangan Muslim dan Muslimah. Setiap tahun selalu saja diwarnai dengan hentakan suara petasan menerjang pengguna jalan raya.

Ditambah percikan kembang api yang berhamburan dari petasan yang meledak ataupun jenis kembang api itu sendiri. Melalui moment ini terkirim untaian kata untuk mengingatkan para pemilik senjata malam takbiran bernama petasan dan kembang api.

Semoga kesadaran muncul dan mengisi relung hatinya agar bisa mengurangi sikap yang cenderung bisa mengganggu dan merugikan pengguna jalan raya. Betapa tidak ketika petasan mengenai anggota tubuh ataupun benda-benda disekitarnya bisa berakibat fatal.

Bahkan suaranya saja sangat mengganggu, sebagian petasan ada yang menyerupai suara senjata saat melontarkan peluru dari moncongnya. Tentu bagi sebagian orang dengan pendengaran tidak normal bisa semakin memperparah alat pendengarannya.

Petasan yang meledak bisa mengganggu pengguna jalan raya.dokpri
Petasan yang meledak bisa mengganggu pengguna jalan raya.dokpri
Untaian kata yang sama terkirim kepada masyarakat yang harus menikmati sajian petasan di malam takbiran. Sajian yang seharusnya hanya diisi dengan kalimat Takbir, Tahmid dan Tahlil rupanya bercampur dengan suara tak mengenakkan telinga.

Bagi masyarakat semoga bisa sedikit memaklumi atas sikap dan perilaku yang memperdengarkan suara keras itu. Bisa jadi itulah bentuk kegembiraan yang ditunjukkan dengan cara kekinian.

Jika pun tidak berkenan, akan lebih pantas dengan menasehatinya untuk bisa menghentikan suara petasan karena sudah melenceng jauh dari keharusan bermalam takbiran seperti beberapa tahun silam.

Belakangan ini semakin banyak perilaku melenceng. Tak hanya petasan, di jalan raya sendiri lalu lalang kendaraan dengan knalpot yang sengaja diubah ke mode racing juga mampu menghasilkan suara memekikkan telinga.

Dan kepada kedua belah pihak, semoga Hari Raya Idul Fitri 1440 H yang sudah di depan mata ini senantiasa selalu dalam kebersamaan dengan saling menghargai, saling memahami serta saling menjaga batasan agar tidak sampai merusak tatanan persaudaraan dan kekeluargaan khususnya sebagai sesama Muslim dan Muslimah. (AMBAE)

salam #AMBAE

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun