Jakarta, Jum'at (27/07/2018). Seragam batik bercorak biru-cokelat dipadukan hijab kuning menghiasi Meeting Room Amaris Hotel Thamrin City, Jakarta pada Jum'at pagi, tepatnya tanggal 27 Juli 2018. Tampak 52 orang sedang menyimak materi yang dibawakan Hj Elita Gaffar, Kabag Humas dan Protokoler Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA-RI).
Mereka adalah peserta "Pelatihan Nasional Meningkatkan Potensi Diri Bagi Perempuan Indonesia" yang dilaksanakan sejak 25 Juli sampai 28 Juli 2018. Seluruhnya merupakan Ibu-ibu Ketua dan Anggota Tim Penggerak PKK tingkat Desa se-Kabupaten Bantaeng. Ditambah 3 orang Ketua TP PKK tingkat Kecamatan dan 1 orang Sekretaris TP PKK Kabupaten Bantaeng yakni Syamsuniar Malik selaku ketua rombongan.
"Kegiatan pelatihan ini kita kerja samakan dengan KPPPA-RI selama 4 hari. Ibu-ibu diajarkan metode meningkatkan potensi dirinya. Bagaimana berkepribadian baik, terlebih mereka ini public figure di desanya." ungkap Sekretaris PKK Bantaeng.
Lebih lanjut dirinya berkata bahwa rombongan juga dibawa melihat tempat-tempat wisata di Jakarta dan Bandung seperti Floating Market dan Taman Begonia guna belajar bagaimana menyediakan serta mengelola destinasi wisata yang baik. Selain itu beberapa UKM dikunjungi. "Disana Ibu-ibu desa mendapat banyak ilmu lewat kursus singkat terkait produk UKM mulai tahap penyiapan, desain, kemasan sampai proses pemasaran dan distribusi." tambahnya.
Sementara Elita Gaffar merasa bangga bisa berbagi tips selama pelatihan. "Sebagai Ketua TPKK harus punya kepribadian dan etika dalam bersoalisasi di masyarakat. Menjaga etika itu penting agar diteladani rakyatnya." katanya.
Pelatihan seperti ini kerap dilaksanakan PKK Bantaeng hampir tiap tahun selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Apalagi tahun ini banyak isteri Kepala Desa yang baru menjabat hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak beberapa bulan lalu.
Menurut Ketua TP PKK Kabupaten Bantaeng melalui pesan WhatsApp menyampaikan harapan agar ilmu yang diterima dapat diimplementasikan di desa masing-masing. "Semoga ilmunya bisa dimengerti dan diterapkan sepulangnya dari Jawa. Berbagi dengan Ibu-ibu lainnya di desanya." harap Hj Liestiaty F Nurdin. (AMBAE)
salam #AMBAE
