Sedikitnya 60 orang dari SMP Islam Athirah Bone berkunjung ke Kabupaten Bantaeng, Minggu (05/11). Dipimpin Supriadi (Guru Pendidikan Agama Islam dan Al-Qur'an), 43 orang diantaranya adalah siswa/siswi kelas VII.
Rombongan ini sengaja ke Bantaeng guna belajar kondisi sosial daerah ini yang masyarakatnya dikenal ramah. Ditambah dukungan kondisi lingkungan bersih, sejuk dan asri. Menjadikan Bantaeng kerap dikunjungi ratusan daerah di Indonesia tiap tahunnya. "Sebelumnya kita ke Takalar. Dan sekarang kita ke Bantaeng dengan maksud observasi Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu. Tadi pagi sudah kita kunjungi Pantai Seruni dan semalam kita nginap di Pantai Marina." ungkap Supriadi.
Menurutnya Bantaeng mengalami perubahan signifikan di berbagai sektor. Tidak sama dengan Bantaeng tempo dulu yang melekat sebagai daerah tertinggal. Hal senada disampaikan Bupati Bantaeng (Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr) saat berbicara di depan puluhan siswa sekolah ini di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng pada Minggu siang. "Bantaeng memperlihatkan kemajuan pada semua sektor. Kita memang kecil, tapi jangan lihat kecilnya. Salah satunya, kita tidak produksi yang reguler tapi kita produksi yang tidak dibuat dan dipasarkan orang. Apa itu? Benih. Tentunya setiap orang menanam pasti mencari benih."
Pada siswa SMP Athirah Islam Bone, Nurdin Abdullah berharap anak-anak ini menanamkan semangat guna membangun bangsa menjadi lebih baik. "Anak-anakku sekalian adalah agen-agen perubahan. Semoga motivasi yang kita bagi hari ini bisa menambah wawasan kita semua. Menjadi manusia yang unggul. Nantinya akan membawa Indonesia jadi bangsa yang besar." pungkasnya.
Pada saat itu pula, Tim AMBAE lakukan wawancara singkat dengan para siswa. Umumnya mengungkapkan jika perubahan yang terjadi di Bantaeng amat tidak diduga. "Apa yang kita lihat jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Luar biasa pak." Diketahui kunjungan kali ini merupakan kali kedua SMP Islam Athirah sejak 2 tahun silam. (AMBAE)
salam #AMBAE