Mohon tunggu...
Ambae.exe
Ambae.exe Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Computer Application, Maintenance and Supplies

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bantaeng Turut Andil Wujudkan 1000 Sekolah Ramah Anak SulSel

27 Oktober 2017   00:58 Diperbarui: 27 Oktober 2017   01:06 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekda Bantaeng (kiri) bersama Kepala Kantor Kemenag Bantaeng (kanan) tanda tangani komitmen mendukung terwujudnya SRA (25/10).


Digagas Pemerintah Sulawesi Selatan, dicanangkan Gerakan 1000 (G-1000) Komitmen Menuju Sekolah Ramah Anak (MeSRA) yang berlangsung di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu (25/10). Merupakan upaya mewujudkan Sekolah Ramah Anak secara menyeluruh di 24 Kabupaten/Kota di SulSel yang menjadi salah satu indikator penting menuju Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Dimana SulSel menjadi daerah pertama di Indonesia yang menggagas program dimaksud.

Mewujudkan hal tersebut, Kabupaten Bantaeng turut ambil bagian dengan terus membenahi sekolah-sekolah di daerahnya menuju Sekolah Ramah Anak (SRA). Beberapa diantaranya yang masuk kategori SRA yakni PAUD HI Kartini, TK Bhayangkari, SD Inp. Tappanjeng, SDN No. 7 Letta, SN No. 5 Lembang Cina, SMP Negeri 1 Bantaeng, SMP Negeri 2 Bantaeng, SMP Negeri 3 Bantaeng, MTs.N Ma'arif Lasepang, SMA Negeri 1 Bantaeng, SMA Negeri 4 Bantaeng, SMK Negeri 1 Bantaeng dan MA Ma'arif Lasepang.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (Abdul Wahab) yang mewakili Bupati Bantaeng dalam pernyataannya mengungkapkan harapannya agar Bantaeng turut andil mewujudkan SRA. Mendukung setiap program SRA dengan melibatkan seluruh OPD dan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Jika daerah lain merasa lebih siap mendukung program ini, Bantaeng justru berharap secara perlahan namun ingin memberikan kualitas terbaik dalam pelaksanaannya.

Pencanangan ini diawali dengan seminar, sehari sebelumnya. Dilanjutkan dengan diskusi dengan Keynote Speaker Usman Basyuni (Widyaswara dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia). "Ramah tidaknya sekolah bukan karena banyaknya anak sekolah disitu. Lansia adalah sebuah kepastian. Jika ingin diperlakukan baik anak-anak, cobalah praktekkan kebaikan pada anak mulai di rumah." tuturnya.

Menurutnya, PAUD adalah masa keemasan atau golden age. "Mending kita keroyok PAUD. Kalau kita bisa membentuk PAUD lebih baik maka SD-nya baik. Kalau SD-nya baik maka SMP-nya baik. Dan kalau SMP baik otomatis SMA juga baik." tambahnya. Hal senada diungkapkan Syahrul Yasin Limpo sekaligus mencanangkan G1000 Komitmen MeSRA, "Menjadi orang yang jujur, tidak mudah menyerah adalah bangunan-bangunan yang dibutuhkan Indonesia."

Sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng. Selama kurun waktu 9 tahun menjabat Ketua TP. PKK, Ir. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish gencar memajukan PAUD. Dibuktikan dengan keseriusannya membangun 1 PAUD tiap desa. Termasuk membina salah satu PAUD Negeri yang berawal dari sebuah yayasan miliknya. Diberi nama PAUD HI Kartini Bantaeng, hingga kini telah memiliki anak didik sekitar 200 orang. Dengan metode pembelajaran yang menggabungkan sistem pendidikan nasional dan kearifan lokal dengan mengedepankan keramahan serta pendidikan berbasis karakter. Sekolah ini diarahkan menjadi teladan bagi sekolah lainnya khususnya di Bantaeng.

Saat ini sudah ada 191 SRA di SulSel ditambah dengan ditanda tanganinya komitmen bersama sekitar 200 sekolah lagi. Dengan begitu jumlahnya menjadi 391 SRA. Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA (Lenny N. Rosalin) dalam sambutannya menyampaikan bahwa di Indonesia terdapat sekitar 2.282 SRA. "SulSel menjadi provinsi kedua tertinggi dengan jumlah 191 ditambah 200 pd hari ini menjadi 391 SRA. Di peringkat pertama diduduki Jawa barat yang mencapai 500 SRA. Semoga menjadi motivasi daerah lain di Indonesia menuju Indonesia Layak Anak tahun 2030." harapnya.

Turut hadir dari Kabupaten Bantaeng yakni Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bantaeng (Andi Nurhayati), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng (H. Muhammad Yunus), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bantaeng (Amri Pakkanna), Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantaeng (Estha Karim), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng (Indra), Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas PMD, PP dan PA Kabupaten Bantaeng (Syamsuniar Malik) sekaligus sebagai Sekretaris TP. PKK Bantaeng serta beberapa Kepala Sekolah.

Pada kesempatan yang sama diserahkan 1 unit Mobil dan 2 unit Sepeda Motor untuk mendukung operasional Perlindungan Anak (Molin) di Kabupaten Bantaeng. Penyerahan dilakukan Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Pemerintah Provinsi SulSel (Muhammad Firda) kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng. (AMBAE)

salam #AMBAE

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun