Ayu Dita Wulandari
ayuditw22@gmail.com
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sebelas Maret
Kampus Mengajar Angkatan 3 Tahun 2022 merupakan bagian dari Program Kampus Merdeka sebagai implementasi dari Permendikbud Nomor 3 Tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Melalui program Kampus Merdeka, mahasiswa memiliki kesempatan yang luas untuk meningkatkan dan memperkaya wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-citanya. Pembelajaran dapat terjadi di manapun, semesta belajar tak berbatas, tidak hanya di ruang kelas, perpustakaan, dan laboratorium, tetapi juga di desa, industri, tempat-tempat kerja, tempat-tempat pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat. Melalui interaksi yang erat antara perguruan tinggi dengan dunia kerja, dengan dunia nyata, maka perguruan tinggi akan hadir sebagai mata air bagi kemajuan dan pembangunan bangsa, turut mewarnai budaya, dan peradaban bangsa secara langsung.
Melalui Kampus Mengajar diharapkan mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri khususnya kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan interpersonal. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman nyata di lapangan dan mampu mengasah kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi serta kemampuan memecahkan masalah. Kegiatan ini menerjunkan mahasiswa program S1, D3, dan D4 dari berbagai program studi dan dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dalam lingkup Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pelaksanaan Kampus mengajar angkatan 3 dilaksanakan mulai tanggal 28 Februari 2022 sampai 29 Juni 2022. Sampai sekarang ini, mahasiswa sedang melaksanakan kegiatan Kampus mengajar 3 dan telah memasuki bulan keempat. SDN 3 Kebanaran menjadi tempat pelaksanaan program Kampus Mengajar angkatan 3. SDN 3 Kebanaran berlokasi di jalan Igir 01/05, Desa Kebanaran, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan mahasiswa Kampus mengajar angkatan 3 di sekolah penempatan. Mulai dari kegiatan mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi sekolah.
Kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari peran guru sebagai pengelola kelas. Agar tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan, merangsang minat belajar siswa, dan memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Seorang guru harus mampu menghadirkan inovasi pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan membuat peserta didik menjadi aktif dalam proses belajar mengajar. Sehingga proses pembelajaran dapat berhasil dan terciptanya suasana baru bagi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru juga perlu menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dilapangan.
 Pada kurikulum 2013, kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah menggunakan berbagai model pembelajaran yang bervariasi. Seiring berjalannya waktu, model pembelajaran yang digunakan juga mengalami perkembangan. Guru yang terbiasa menggunakan metode ceramah, dituntut mampu mengaplikasikan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Proses pembelajaran yang banyak kita jumpai masih bersifat Selama ini teacher learning, dimana guru yang menjadi pusat pembelajaran dan peserta didik hanya ditempatkan sebagai pendengar, objek dan pasif. Sehingga eksplorasi yang akan dilakukan oleh peserta didik sangat terbatas bahkan tidak akan muncul. Tentu saja hal ini akan menghambat proses perkembangan belajar dan kreativitas anak dan akan berpengaruh pada hasil belajar nya di sekolah.
Permasalahan diatas sesuai dengan hasil observasi pada kegiatan kampus mengajar di SDN 3 Kebanaran. Di mana proses pembelajaran yang dilaksanakan di SDN 3 Kebanaran masih berpusat pada guru. Kegiatan belajar mengajar masih berupa transfer knowledge dari guru kepada peserta didik. Selain itu, model pembelajaran yang dipakai masih menggunakan metode ceramah. kita Maka dari itu, agar peserta didik memperoleh pengalaman dan suasana baru dalam proses pembelajaran. Diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan ialah model pembelajaran learning by doing.
Model pembelajaran learning by doing merupakan model pembelajaran yang mampu mendorong kreatifitas dan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Penggunaan model pembelajaran learning by doing ini, peserta didik akan lebih ditekankan untuk berinteraksi langsung dengan objek yang sedang dipelajarinya. Atau dengan kata lain, peserta didik belajar sambil melakukan. Model pembelajaran learning by doing ini pada dasarnya merupakan model yang lebih menekankan pada melakukan percobaan secara langsung daripada sekedar membaca atau menghafal buku. Melalui model pembelajaran learning by doing, peserta didik akan mendapatkan lebih banyak informasi maupun pengetahuan.
