Mohon tunggu...
Shita R.Rahutomo
Shita R.Rahutomo Mohon Tunggu... Administrasi - perempuan penyuka traveling, seni, masak dan kuliner juga hujan

Officer, menulis, gila baca, traveling, blogger, makan dan masak enak, ingin jadi ibu yang baik dan bermanfaat bagi sesama, pemimpi,

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Konsultasi Kesehatan Daring dari Rumah Berkat IndiHome

15 Juli 2022   00:09 Diperbarui: 15 Juli 2022   00:18 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: indihomecare

Ini cerita sudah 6 bulan yang lalu sih. Masih seputaran masa Covid menyerang dulu. Jadi kami bertiga sudah vaksin dua kali dan sudah daftar buat booster pada hari Jumat saya lupa tanggal dan bulannya tapi ingat kalau itu Jum’at biar ga ganggu kerjaan kantor. Tiket booster sudah ditangan tinggal menunggu Hari Jum’at. 

Tapi hari Kamis pagi badan berasa meriang. PIkiran di kepala oh mungkin karena aku tak sempat sarapan, pikirku. Itu memang kebiasaan buruk badanku kalau belum sarapan kena AC biasanya langsung demam. Tapi kutahan-tahan sampai pulang kantor. Badan sudah terasa ga fit. “Wah gagal booster nih kayaknya.”. Sampai rumah ternyata anak-anak juga mengalami hal yang sama. 

Pada demam lalu mulai batuk-batuk kecil. Langsunglah aku curiga, jangan-jangan kami kena Covid. Malam itu demam sangat hebat sampai memakai selimut berlapis-lapis aku minum paracetamol dan tertidur. Paginya selimut basah semua oleh keringat terasa badan lebih enak. Kutengok anak-anak juga masih demam. 

Bagaimanapun aku harus tetap masak demi anak-anak. Lalu sorenya kita PCR ke klinik dan seperti yang sudah didoga kita bertiga serumah, kena Covid semua. Begitulah. Yang paling menyiksa tentu perasaan gatal di tenggorokan dan dada yang terasa sangat penuh dan sesak. 

Aku jadi ingat cerita-cerita buruk para penderita akibat Covid. Tapi kubuang perasaan dan pikiran jelek itu. Aku dan anak-anak melaporkan diri ke Puskesmas untuk dipantau. Mereka menawari untuk tinggal di tempat isolasi Cuma aku dan anak-anak merasa lebih nyaman tinggal di rumah saja karena kami bertiga positif jadi tak perlu saling menghindar lagi.

Anehnya anak-anak cepat sekali pulih. Ashka hanya tak enak badan tiga hari. Daffa sekitar lima hari tapi aku merasa..kok kondisi badanku tak membaik juga ya? Rasa sesak dijantung bertambah dengan rasa nyeri saat bergerak jadi aku memilih berbaring dengan memberi guling di kedua sisi badan untuk mengurangi pergerakan badan yang membuat jantung terasa makin sakit. 

Khawatir? Ya Pastilah. Mana batukku tak henti-hentinya sampai keluar darah wah..ini harus ke Rumah Sakit kayaknya. Segera kubuka laptop berselancar dengan IndiHome, dari Telkom Indonesia penyedia internetnya IndonesiaLalu mendaftarkan diri ke salah satu Rumah Sakit Rujukan di Depok. Dan mengambil janji pertemuan di klinik dengan suspect Covid. Jreng-jreng..!

Maka pergilah  aku ke Rumah Sakit karena semua persyaratan dan langka hilangkah pendaftaran hingga pembayaran sudah dilakukan secara daring, proses menjadi sangat lancar.

Ini menghemat waktu dan tenagaku yang memang jadi sangat mudah  lelah. Setelah konsultasi dokter diberi obat dan bahkan rontgent akibat keluhanku aku pulang. 

Ternyata kondisiku tak makin membaik juga dari hasil pemeriksaan Rontgent jantungku mengalami pembengkakak dan lambung juga terkena asam lambung karena banyaknya obat yang masuk dan taka da nafsu makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun