Mohon tunggu...
Amar Wahidur
Amar Wahidur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN KHAS Jember

Mahasiswa UIN KHAS Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kertas Lembar Bernominal Membutakan Mata

30 November 2021   00:03 Diperbarui: 30 November 2021   00:05 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandora papers mejadi perbincangan hangat saat ini, yang dimaksud dengan pandora papers merupakan kumpulan data-data yang berisi keuangan orang-orang tertentu yang bocor ke publik dan ini sifatnya rahasia. Yang mana laporan yang lebih dari 11,9 juta catatan keuangan dengan ukuran file 2,94 terabyte berupa data teks atau data foto.

Sebagaimana yang dipaparkan oleh ICIJ (International Consortium of Investigative Journalism) ada sebanyak lebih dari 600 jurnalis dari 117 negara yang memuat hal tersebut. 

Mereka mengungkap kesepakatan rahasia dan aset tersembunyi yang terdiri dari 330 politikus serta pejabat dan termasuk pemimpin negara yang ikut serta dalam hal ini, baik periode saat ini maupun sebelumnya. Data-data tersebut mencakup kegiatan mereka selama lima dekade terakhir.

Tak sedikit data yang dikumpulkan oleh Pandora Papers, setidaknya 27.000 perusahan dan 29.000 pihak yang disebut sebagai penerima manfaat yang berasal 11 sumber informasi atau lebih yang telah diidentifikasi lewat Panama Papers. Yang mana pemiliknya berasal dari 200 negara dan wilayah bahkan lebih, mayoitas berasal dari Rusia, Argentina, Inggris dan Cina.

Sejak tahun 1971 hingga tahun 2018 bahwa entitas hukum yang dilayani oleh perusahaan keuangan penyediaan jasa telah terdaftar dalam catatan Pandora Papers.

Kejadian juga terjadi atas 14 perusahaan jasa lepas pantai dari seluruh dunia yang mendirikan perusahaan cangkang dan sudut lepas pantai lainnya untuk klien yang berusaha menyembunyikan aktivitas keuangan mereka.

Tak hanya di luar negeri yang terjadi kasus ini, namun di negara Indonesia juga dihebohkan kasus hangat ini terlebih pelakunya pejabat serta pengusaha kaya di Indonesia.

Pandora papers mejadi perbincangan hangat saat ini, yang dimaksud dengan pandora papers merupakan kumpulan data-data yang berisi keuangan orang-orang tertentu yang bocor ke publik dan ini sifatnya rahasia. Yang mana laporan yang lebih dari 11,9 juta catatan keuangan dengan ukuran file 2,94 terabyte berupa data teks atau data foto.

Sebagaimana yang dipaparkan oleh ICIJ (International Consortium of Investigative Journalism) ada sebanyak lebih dari 600 jurnalis dari 117 negara yang memuat hal tersebut. Mereka mengungkap kesepakatan rahasia dan aset tersembunyi yang terdiri dari 330 politikus serta pejabat dan termasuk pemimpin negara yang ikut serta dalam hal ini, baik periode saat ini maupun sebelumnya. Data-data tersebut mencakup kegiatan mereka selama lima dekade terakhir.

Sejak tahun 1971 hingga tahun 2018 bahwa entitas hukum yang dilayani oleh perusahaan keuangan penyediaan jasa telah terdaftar dalam catatan Pandora Papers.

Kejadian juga terjadi atas 14 perusahaan jasa lepas pantai dari seluruh dunia yang mendirikan perusahaan cangkang dan sudut lepas pantai lainnya untuk klien yang berusaha menyembunyikan aktivitas keuangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun