Mohon tunggu...
amarul pradana
amarul pradana Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

game online

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Jokowi Dilantik, Bye-bye Skandal Pajak BCA

20 Oktober 2014   19:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:22 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, 20 Oktober 2014, merupakan hari bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia, bahwasanya pada hari ini Indonesia membuka lembaran baru dalam kehidupan bernegara. Presiden baru telah resmi. Terhitung sejak hari ini pasangan terpilih Jokowi-JK resmi mengemban amanat dari rakyat sebagai Presiden dan wakil presiden.

Klimaks dari pesta demokrasi lima tahunan adalah hari ini. Dimana Jokowi-JK telah memenangkan suara rakyat dalam perebutan kursi RI-1 dan RI-2.

Namun bukan berarti Jokowi lantas bisa berlama-lama menikmati euphoria kemenangannya. Memimpin negara bukanlah sebuah tugas yang mudah, begitu banyak problematika yang sudah menunggu untuk beliau selesaikan. Salah satunya adalah masih tingginya tingkat korupsi yang ada di Indonesia.

Jokowi belum lama ini disebut-sebut memiliki kedekatan dengan salah satu petinggi BCA, Anthonny Salim, yang saat ini BCA tengah terlibat skandal ratusan miliar korupsi pajak. Salim disebut-sebut sebagai pendana terbesar dalam kampanye Jokowi dalam perebutan kursi presiden pemilu tahun ini.

Saat ini KPK tengah melakukan pengusutan terhadap kasus pajak BCA. Satu tersangka telah ditetapkan, Hadi Poernomo mantan Dirjen Pajak, BPK RI. Hadi disebut-sebut telah menerima gratifikasi dari pihak BCA atas jasanya meloloskan permohonan keberatan pajak Bank BCA. Dugaan tersebut saat ini tengah didalami oleh KPK, dan bilamana telah cukup data, KPK menjanjikan akan segera memanggil pihak Bank BCA dan tidak segan-segan menjerat pihak Bank BCA sebagai tersangka.

Sudah berbulan-bulan kasus ini jalan ditempat. Tersangka selain Hadi Poernomo belum KPK ungkap. Alotnya perkembangan pengusutan kasus ini, KPK berdalil bahwa kekurangan tenaga penyidiklah yang menghambat pengusutan kasus ini.

Pengusutan kasus pajak BCA sangatlah signifikan, sebab kasus pajak ini berkaitan langsung dengan skandal ratusan triliun BLBI.

Pasca dilantiknya Jokowi sebagai presiden RI, bukan tidak mungkin pengusutan kasus pajak BCA ini akan menemui jalan buntu, mengingat hubungan kasus ini dengan skandal BLBI yang disebut-sebut menyeret nama Megawati Soekarno Putri dan pemilik BCA saat itu, Anthonny Salim.

Dengan kapasitas Jokowi sebagai presiden, Jokowi bisa saja berusaha untuk mengubur kasus ini dalam-dalam. Menggunakan segala daya dan upayanya untuk melindungi "sahabat karibnya", Anthonny Salim yang berperan besar atas kemenangan Jokowi dalam perhelatan Pemilu Presiden kemarin dan sang ibu suri, Megawati dari tersandung kasus. Karena kasus pajak BCA adalah pintu masuk untuk mengusut BLBI yang akan menggoyang Megawati.

Selain itu, Abraham Samad yang merupakan kunci dari pengusutan kasus ini kemungkinan besar akan dijadikan mentri atau jaksa agung dalam pemerintahan Jokowi kedepan.

Apabila sang pemegang kunci pengusutan kasus pajak BCA dan BLBI tidak lagi aktif di KPK, maka kemungkinan besar pengusutan kasus ini akan menemui jalan buntu atau pengusutan tidak dilanjutkan oleh KPK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun