Mohon tunggu...
Amar Raifullah
Amar Raifullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fasisme Agama dan Nasionalisme

8 Desember 2019   12:36 Diperbarui: 8 Desember 2019   12:43 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lantas bagaimana seharusnya Indonesia menganut ideologi nasionalisme dengan benar? Ya itu dengan cara tidak dilebih-lebihkan, bumikan dengan cara yang etis dan implementasikan pada hal-hal kesenangan dan kebanggan pada bangsanya, Indonesia. Tidak melarang kepada ormas dan kelompok tertentu untuk tidak setuju dengan pemerintahan asalkan tetap berlandaskan nasionalisme. Dengan batas-batas tertentu yang diberikan oleh pemerintah kepada ormas. Pemerintah tidak terlalu melakukan sounding yang terlalu besar akan nasionalisme, melakukan tindakan-tindakan yang persuasif terhadap kelompok-kelompok tersebut, membicarakannya dengan hati yang dingin.

Tidak mengandalkan ras dan ideologi tertentu untuk merebut kekuasaan, yang pada dasarnya kekuasaan tersebut digunakan untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kelompok, kepentingan sendiri. Hentikan memainkan politik identitas, politik populisme pada saat demokrasi dilakukan, lakukan demokrasi yang sehat. Hentikan menjelekan ras lain, baik itu kulit hitam, putih, keturunan manapun, kita satu tuju, satu kesatuan Indonesia. Hentikan mendiskreditkan agama dan jangan biarkan jiwa fasisme semakin tumbuh dengan anggapan agamamu adalah suatu kebenaran yang paling absolut.

Dengan mengedepankan rasionalitas dibandikan emosional maka fasisme akan hancur dan hilang. Bentuklah Indonesia dengan entitas kebangsaan dan nasionalisme dengan adanya perbedaan. Gunakan media sosial untuk melekatkan hubungan dan mengetahui perspektif yang berbeda dari identitas, bukan yang sama. Berikan kebebasan kebebasan yang mendasar dalam perbedaan. Fasisme? Hancurkan dan lawan!

*Amar Raifullah, Mahasiswa Semester 1, Mata Kuliah Ilmu Politik, Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun