Mohon tunggu...
Amar Prasetyo Aji
Amar Prasetyo Aji Mohon Tunggu... Atlet - Membaca adalah jendela dunia

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembelajaran Sepanjang Hayat

22 Oktober 2019   08:54 Diperbarui: 22 Oktober 2019   09:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak  zaman dahulu sampai sekarang manusia tidak pernah lepas dari yang namanya belajar, ketika dalam kandungan, manusia sudah belajar mulai sejak berfungsinya otak. 

Proses ini terus berlanjut meskipun kita sudah mengalami kematian, saat berada di alam kubur manusia akan mengetahui berbagai hal baru yang mungkin tidak bisa di lihat ketika masih hidup , manusia akan mulai belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya sambil menunggu hari kiamat datang, ketika sudah sampai surga manusia juga tidak bisa lepas dari kegiatan belajar, entah sampai kapan manusia terus melakukan kegiatan belajar.

Belajar adalah kegiatan setiap orang islam, baik laki-laki maupun permpuan diwajibkan menuntut ilmu alias belajar, karena dengan belajar ilmu yang di pelajari akan menjadi penerang bagi diri sendiri maupun orang lain baik di dunia maupun di akhirat kelak. 

Orang yang tidak belajar kemungkinan besar akan terjerumus kedalam berbagai berbagai prasangka atau keraguan karena tidak memiliki ilmu tentang berbagai permasalahan yang dihadapinya, hali ini adalah suatu imbalan bagi mereka yang malas bahkan tidak mau belajar sama sekali. Meskipun begitu Allah S.W.T. masih mengampuni hambanya yang melakukan kesalahan karena tidak tahu atau lupa.

Banyak dari kita yang menghabiskan waktunya untuk belajar, di Indonesia kita diwajibkan oleh pemerintah untuk belajar 12 tahun di bangku sekolah, pendidikan sekarang hampir merupakan kebutuhan setiap orang. Meskipun begitu banyak alumni universitas terkenal yang menjadi pengangguran baik dalam jangka waktu sebentar maupun lama. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor. 

Dalam pengamatan saya di era globalisasi ini banyak murid yang sekolah bukan untuk mencari ilmu melainkan untuk hal yang lain, niat untuk mencari ilmu kadang pasang surut seiring dengan keadaan lingkungan dan kondisi psikologi murid tersebut.

Tugas yang bertumpuk, buku tebal, kegiatan yang banyak, materi yang tidak di pahami, sering kali banyak membuat murid mengeluh, yang akhirnya oleh sebagian murid dialihkan dengan berbagai kegiatan yang bersifat menghibur dan tidak terlalu berfaedah, bermain game adalah salah satu kegiatan paling membuyarkan niat dan tidak bermanfaaat bagi murid yang ingin menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, karena tanpa niat dan kemauan yang kuat untuk belajar maka murid akan menjalani hari-hari di sekolah tanpa tujuan yang jelas, hal ini tentu saja merugikan bagi banyak orang terutama bagi murid itu sendiri, meskipun dari pihak sekolah sering kali mengadakan kegiatan yang bersifat memotivasi murid, hal itu hanya seperti petir yang menyambar di kegelapan malam yang hanya membangunkan murid sesaat saja dan kemudian terlelap dalam kesenangan dunia lagi. 

Memang tidak semua murid tengelam dalam kubangan dunia, masih ada murid yang meraih berbagai prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik, hal tersebut tidak terjadi dengan hanya bermain game, tetapi dengan perjuangan yang begitu keras. Waktu, biaya, berbagai kesenangan, berkumpul bersama teman, merupakan faktor yang biasa di korbankan untuk meraih prestasi yang tinggi dan ilmu yang bermanfaat. 

Menurut pengamatan saya sebagai murid, sebagian besar murid yang berprestasi sering kali tidak pernah bermain game dan mengikuti perkembangannya, mereka sering menghabiskan waktu untuk membaca buku dan membantu temannya mengerjakan tugas, pada saat ada persentasi di kelas merekalah yang aktif memeriahkan sesi tanya jawab dan berbagai kegiatan yang bersifat akademik di kelasnya, tentu saja itu bisa terjadi dengan perjuangan di belakang layar yang tidak di ketahui banyak orang. Inilah ciri-ciri orang yang sukses yaitu tidak tergoda dengan kesenangan dunia dan lebih mementingkan melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Umur bumi kita sudah semakin tua dan mungkin tidak lama lagi bumi kita akan mengalami kehancuran yang besar yang di sebut dengan hari kiamat. Hari kiamat datang dengan tiba-tiba dan tidak ada seorangpun yang tahu waktu kejadiannya. 

Tetapi kita bisa mengetahui tanda datangnya hari kiamat yang sudah banyak terjadi di era sekarang, mulai suburnya madinah, banyaknya maksiat, mulai memudarnya nilai-nilai agama, datangnya nabi akhir zaman merupakan berbagai peristiwa yang sudah tertuang dalam kitab-kitab Allah S.W.T. sebagai tanda-tanda kekuasaannya bagi orang yang berfikir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun