Mohon tunggu...
Amany Balqis El Annisa
Amany Balqis El Annisa Mohon Tunggu... Makeup Artist - Mahasiswa

akun ini saya gunakan untuk menunaikan tugas mata kuliah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gamer dan Kecerdasan Ganda

10 April 2020   01:54 Diperbarui: 10 April 2020   02:03 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kecerdasan seseorang tidak cukup diukur dari kemampuan inteligensi saja. Bakat dan minat juga dapat digunakan untuk mengukur kecerdasan seseorang. Seseorang menjadi ahli apabila ia mengasah minat dan bakatnya lebih dalam. Dari sekian banyak bakat dan minat tentu ada sisi yang dominan dan tentu saja ada sisi lemahnya. Dari sisi yang dominan apabila diasah akan menghasilkan suatu kecerdasan, hal ini seperti yang dikatakan oleh Dr. Howard Gardner dalam buku SEVEN KINDS OF SMART Identifying and Developing Your Multiple Intelligences. Gardner menggagas adanya kecerdasan ganda (multiple intelligence). Kadang seseorang tidak menyadari bahwa ia memiliki kecerdasan yang berasal dari minat atau bakat, ia merasa keberhasilannya adalah sebuah keberuntungan. Padahal yang membuat ia berhasil adalah minat dan bakat yang terasah secara tidak sadar. Contohnya seorang anak yang menyenangi game balapan separti Moto GP maka ia akan akan lebih mudah belajar mengendarai alat transportasi seperti sepeda motor. Tentu saja hal itu tidak disadari ia menganggap keterampilannya didapat karena ia pandai, padahal bakat dan minat terasah saat ia bermain game balapan tersebut.

Seorang gamer dapat dikatakan memiliki kecerdasan ganda lebih karena memiliki kecerdasan yang beragam. Misalnnya ia mampu memainkan berbagai genre game. Seperti dalam game SIM, anak yang diperkenalkan maka ia bisa mengatur, membangun sebuah area, kota, atau koloni. Dia juga dilatih untuk berani memanfaatkan sumber daya dan menentukan berbagai keputusan dalam proses pembangunan yang sedang terjadi walaupun hanya simulasi. Seorang anak yang tertarik pada game akan terasah kecerdasan linguistiknya karena terbiasa memainkan game dimana keterangan disampaikan dengan Bahasa Inggris juga pengucapan kata yang tepat. Game juga memiliki manfaat dalam perkembangan kognitif anak. Dari sebuah game yang mencerminkan kehidupan sehari-hari  yang dapat berinteraksi dengan anak, sehingga secara langsung dapat mengajarkan anak untuk menaati waktu makan, belajar, dan berbagai waktu lainnya yang diingatkan oleh game ini.

Gardner juga melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa manusia memiliki berbagai macam kecerdasan yaitu:

  • Kecerdasan linguistik (Word Smart)

Kecerdasan linguistik sebagai kecerdasan dalam mengolah kata, bahwa tidak setiap orang mampu mengolah kata menjadi suatu kalimat yang indah. Juga kemampuan berargumentasi, meyakinkan orang, menghibur, serta mengajar sebagai keahlian yang tidak diasah dari manusia.

  • Kecerdasan logis-matematis (Logic Smart)

Pada dasarnya semua manusia memiliki kemampuan dalam mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual, dan pandangan hidup yang rasional yang tidak digali secara lebih sehingga tidak berkembang. Apabila ditekuni menghasilkan kecerdasan logis-matematis.

  • Kecerdasan spasial (picture smart)

Kecerdasan spasial merupakan kemampuan dalam menyerap, mengubah, menciptakan kembali berbagai macam aspek bidang visual-spasial.

  • Kecerdasan musical (music smart)

Anak yang mampu mengikuti irama dan menyanyikan lagu secara tepat biasanya menyukai musik. Keahlian yang diasah di antaranya dalam menciptakan irama dan melodi, peka atas nada, dan mendengarkan berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu.

  • Kecerdasan kinestetik-jasmani (body smart)

Nama lainnya adalah kecerdasan fisik. Bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda.

  • Kecerdasan antarpribadi (people smart)

Kecerdasan antarpribadi ada pada dirinya maka dia mampu menjadi perunding, guru yang ulung, serta bisa bekerja dalam tim. Kecerdasan antarpribadi dapat diasah apabila seseorang mampu menyerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat kepada orang lain.

  • Kecerdasan intrapribadi (self smart)

Kecerdasan intrapribadi artinya sebagai kecerdasan dalam diri sendiri, hal ini menurut pendapat Dr. Howard Gardner. Anak yang cerdas dalam hal ini, sangat baik dalam mengakses perasaannya sendiri dan membedakan berbagai macam perasaan dan emosi.

  • Kecerdasan naturalis (nature smart)

Kecerdasan naturalis dimiliki seseorang yang ahli dalam mengenali dan mengklasifikasi banyak spesies baik flora dan fauna dalam lingkungannya.

  • Kecerdasan eksistensial (existence smart)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun