Mohon tunggu...
Aman A. Nugraha
Aman A. Nugraha Mohon Tunggu... Peneliti Akselerasi Indonesia -

Seseorang yang menikmati dunia baca dan tulis, terkadang menyukai dan melahap wacana kontemporer yang aneh-aneh. baginya, semuanya menjadi candu yang membekas rindu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meneguhkan Nasionalisme Islam

22 September 2016   23:48 Diperbarui: 23 September 2016   00:00 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perbedaan merupakan keniscayaan yang tak akan hilang di lekang zaman. Dalam setiap individu atau golongan, akan selalu tersemat nama perbedaan. Entah perbedaan yang dimaksud adalah berbeda pada fisiknya, visinya, sikapnya, rasnya, agamanya, budayanya, ideologinya atau pencapaiannya.

Perbedaan tersebut menjadi fitrah utama lahirnya suatu individu atau golongan, yang memungkinkan dari banyak perbedaan tersebut akan terlahir semangat persatuan atau meluasnya perpecahan?.

Sebagai suatu Negara yang memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, masyarakat Indonesia perlu merawat dengan baik persatuan dalam berbagai keragaman. Tanpa adanya ikatan pada bingkai persatuan, maka akan terjadi perpecahan yang besar antar perorangan atau golongan. Dengan adanya perpecahan, sangat memungkinkan akan terjadi kehancuran pada suatu Negara.

Dalam benak suatu bangsa, istilah “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh” tidak boleh luntur, bahkan perlu di rawat dalam ingatan dan perbuatan, agar implikasi dari istilah itu menjelma menjadi Negara yang memiliki persatuan yang kokoh dan terhindar dari yang namanya kehancuran.

Indonesia dengan hunian beragam penganut kepercayaan. Salah satunya dengan mayoritas pemeluknya agama Islam. Penganutnya perlu menjadi role model dalam menyikapi setiap perbedaan. Islam dengan semboyan “Rahmat bagi semesta Alam” merupakan suatu ikhtiar yang harus dicapai dalam menjaga persatuan dan perdamaian.

Soekarno, salah satu founding father Negara ini, menjelaskan dalam bukunya yang berjudul “Nasionalisme-Islamisme-Marxisme”, bahwa “Nasionalisme” itu ialah suatu itikad; suatu keinsyafan rakyat, bahwa rakyat itu “satu golongan, satu bangsa”.

Sikap Nasionalisme akan menumbuhkan kepercayaan diri, dari tidak adanya sikap respek dan kepedulian, berubah menjadi seseorang yang berjiwa patriot. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Patriot adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan Negara.

Kepercayaan akan diri sendiri itu, janganlah lantas dijadikan sebagai sebuah kesmbongan atau keangkuhan untuk memisah-misahkan ikatan persatuan. Orang Nasionalis dan Islamis memiliki perbedaan yang khas dalam sebuah golongan, pergerakan dan faham.

Perbedaan tersebut jangan membuat satu sama lain, dari kalangan Nasionalis atau Islamis menjadi kusut faham dalam ranah kekuasaan, yang akan menyebabkan hal-hal yang dapat mengkerdilkan dan mengikis keutuhan Nasionalisme Islam.

Tulisan ini menyuguhkan, bahwa setiap Nasionalis atau Islamis memiliki tanggung jawab bersama dalam membangun keutuhan suatu Negara. Perlu disadari diantara keduanya, mereka adalah bagian dari golongan yang menjadi tonggak utama penegak flatform kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia.

Walaupun sesungguhnya, pada teguhnya prinsip sikap nasionalisme seseorang terhadap Negara atau agama dapat mengecilkan golongan yang menganggap kelompoknya tak merasa“satu golongan atau satu bangsa”atau seseorang yang memiliki faham fanatik buta terhadap suatu persatuan.Perlu disadari bahwa pergerakan golongan lain terhadap suatu Negara memiliki tekad yang sama yaitu “keinginan hidup menjadi satu”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun