Mohon tunggu...
Amania Khoiru Nisa
Amania Khoiru Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

mahasiswa Perencanaan WIlayah dan Kota Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Potensi Bumi Sukowati

14 September 2022   14:15 Diperbarui: 14 September 2022   14:22 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Kabupaten Sragen merupakan sebuah kabupaten yang berada di karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Posisinya dikelilingi oleh Kabupaten Karanganyar di Selatan, Kabupaten Grobokan di Utara, Kabupaten Boyolali di Barat, dan Kabupaten Ngawi di Timur yang merupakan sebuah kabupaten di Jawa Timur. Kabupaten Sragen sendiri tidak terlalu besar wilayahnya, hanya sekitar 941,55 km2.dengan populasi 1.154.892 jiwa di tahun 2019 sehingga kepadatannya penduduknya 1,200/km2 .

Selama ini, Kabupaten Sragen juga sering disebut sebagai "Bumi Sukowati". Dalam sejarahnya, dahulu Pangeran Mangkubumi yang sangat membenci Kolonialis Belanda, melakukan sebuuah penyerangan yang disebut dengan "Perang Mangkubumen" ( 1746 -- 1757 ). Pangeran Mangkubumi memasuki desa-desa yang ada dan menjadikan Desa Pandak, Karangnongko sebagai pusat pemerintahan. Setelah itu, Pangeran Mangkubumi meresmikan namanya menjadi Pangeran Sukowati. Pangeran inilah, yang kelak akan menjadi Sultan Hamengku Buwono ke-1, orang yang menduduki tahta pertama di Keraton Yogyakarta.

Jika dilihat dari wilayah, dan tempat -- tempat yang ada, Kabupaten bisa memanfaatkan kelebihan -- kelebihan yang dimilikinya untuk menunjang perekonomian daerah, seperti, wilayah pertanian yang baik, kota yang dilewati jalur provinsi, desa produsen batik, museum manusia purba Sangiran, Waduk Kedungombo, dan New Kemukus.

Area Pertanian   

Kabupaten Sragen yang berada di lembah aliran Sungai Bengawan Solo, wilayahnya terbagi menjadi dua bagian yang dibelah oleh aliran sungai Bengawan Solo dari timur ke barat.  Wilayah bagian utara terdiri dari 11 kecamatan dan 120 desa, sementara bagian selatan terdiri dari 9 kecamatan dan 88 desa atau kelurahan.

Adanya aliran sungai ini menyenbabkan sebagian wilayah Sragen menjadi lahan subur yang cocok untuk bercocok tanam. Kabupaten Sragen memiliki luas panen 108.953,93 hektare dengan hasil produksi produksi padi 723.671,68 GKG. Dengan luas yang sedemikian rupa, membuat Kabupaten Sragen menempati posisi ke tiga lumbung padi terbesar se Jawa Tengah setelah Cilacap di urutan pertama dan Grobogan di urutan ke dua. Daerah yang memiliki lumbung padi terbesar secara Nasional adalah Kabupaten Indramayu yang memiliki luas panen padi 226.626 hektare dan diperoleh hasil produksi 1.363.312 ton GKG atau setara dengan 782.132 ton beras.

Dari jumlah penduduk Kabupaten Sragen yang sebanyak 975.951 versi BPS, 55% di antaranya menggantungkan hidupnya dengan bekerja sebagai petani. Sisanya, 15% merupakan pegawai atau pengusaha, dan 30% lain-lain. Banyaknya petani yang ada di Kabupaten Sragen dan tingginya produksi panen padi yang dihasilkan, Kabupaten Sragen masih mengalami kemiskinan makro. Banyak warga yang hidupnya masih belum berkecukupan.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati  menargetkan pada 2022 ini mengentaskan 5.000 orang miskin. Untuk mewujudkannya juga didukung sejumlah lembaga sosial. Sementara itu Ketua DPRD Sragen Suparno menuturkan, cukup aneh jika Sragen di angka kemiskinan tertinggi se eks Karesidenan Surakarta. Karena Sragen merupakan lumbung pangan kedua di Jawa Tengah.

  

Jalur Provinsi

            Kabupaten Sragen merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi. Karena kabupaten ini berbatasan langsung dengan Jawa Timur, maka Kabupaten Sragen dilalui Jalur Provinsi. Jalur ini menghubungkan Solo hingga Surabaya, dan melewati Kabupaten Sragen. Yang melalui jalur ini banyak yang pengendara bus, pengendara truk muatan berat, mobil kendaraan pribadi dan lain -- lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun