Mohon tunggu...
Amandha Dwijayanti Lukitasari
Amandha Dwijayanti Lukitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Pemanfaatan AI dalam Penelitian dan Publikasi

11 November 2024   08:12 Diperbarui: 11 November 2024   08:26 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada era digitalisasi mudahnya mendapatkan informasi adalah hal yang biasa. Mudahnya menemukan informasi membuat kehidupan sehari-hari lebih mudah. Jika ingin tau bagaimana cara membuat sesuatu maka hanya beberapa klik saja anda dapat langsung menemukan jawabannya. Kemudahan informasi ini kemudian menjadi lebih mudah lagi dikarenakan adanya AI.

Artificial Intellegence atau yang lebih kita kenal sebagai AI merupakan salah satu  teknik yang digunakan untuk meniru kecerdasan yang dimiliki oleh mahkluk hidup maupun benda mati untuk meniru menyelesaikan masalah. Selama bertahun-tahun kita telah mencoba mancari tau bagaimana manusia berfikir seperti segelintir materi dapat melihat, memahami, memprediksi, dan memanipulasi dunia yang lebih besar.

AI pertama kali dicetuskan pada tahun 1956, penelitian pertama AI awal pada tahun 1950-an mengeksplorasi topik-topik seperti pemecahan masalah dan metode simbolik, Di masa ini teknologi berkembang sangat pesat demi membantu pekerjaan manusia dalam menjalankan hidup.Salah satunya dalam aspek  Pendidikan. Alat ini bisa membantu dunia pendidikan,karena bisa mencari data berupa berbagai pengetahuan dengan cepat serta akurat lalu dapat digunakan kapan saja  dan  dimana  saja.tidak  hanya  mencari  data  AI  juga  mampu menganalisa data yang biasanya sulit di lakukan oleh manusia.Alat ini  dapat  digunakan  personal  maupun  kelompok  tergantung  pada tujuan penggunanya oleh karena itu teknologi AI dapat membantu dunia pendidikan secara efektif dan efisien.

Hal ini merupakan keadaan yang baru dalam pendidikan untuk bia berinovasi terutama metode pembelajaran yangmenarik karena setiap pelajar bisa memiliki cara pemahaman ilmu pengetahuan yang berbeda beda ChatGPT sebagai salah satu AI memiliki kemampuan untuk membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran dengan mempertimbangkan  tujuan  pembelajaran,  pendekatan,model,  strategi,  metode,  dan teknik  pembelajaran  yang  relevan

namun AI juga dapat berakibat buruk yaitu munculnya Deepfake https://www.kompasiana.com/amandhadwijayantilukitasari4153/6728493ded641535815d7b32/ai-mengubah-hidup-dari-penyelamat-siswi-menjadi-mimpi-buruk-siswi. Sehingga kita juga harus tau bagaimana cara untuk menjaga agar penggunaan AI ini tetap menjadi positif sehingga muuncullah etika dalam penggunaan AI. Dr. Hudha menyoroti bahwa AI pada dasarnya adalah alat bantu, bukan pengganti manusia. Oleh karena itu, tanggung jawab penuh atas isi penelitian tetap berada pada penulis. Beberapa prinsip etika yang diusulkan Dr. Hudha untuk penggunaan AI dalam penelitian dan publikasi ilmiah antara lain:

  1. Peningkatan Keterbacaan, Bukan Ide: AI sebaiknya digunakan untuk meningkatkan keterbacaan dan kejelasan bahasa dalam tulisan, bukan untuk mengembangkan ide-ide penelitian. Ide tulisan tetap merupakan tanggung jawab penulis.
  2. Pengawasan dan Kendali Manusia: Penerapan AI harus dilakukan dengan pengawasan manusia. AI mungkin menghasilkan informasi yang salah atau tidak lengkap, sehingga pengawasan manusia diperlukan untuk memastikan keakuratan.
  3. Pengungkapan Penggunaan AI: Penulis harus secara terbuka menyebutkan dalam manuskrip jika mereka menggunakan AI dalam proses penulisan atau penelitian.
  4. Tidak Mengakui AI sebagai Penulis: AI tidak boleh dicantumkan sebagai penulis dalam publikasi. Penerbit seperti Elsevier melarang penggunaan AI dalam pembuatan gambar, tetapi memperbolehkan penggunaannya dalam visualisasi data.
  5. Batasan untuk Editor: Editor jurnal sebaiknya tidak menggunakan AI dalam menilai atau mereview artikel ilmiah untuk menghindari bias dan kesalahan penilaian.
  6. Penggunaan AI dalam Outline Penulisan: Penggunaan alat seperti ChatGPT dalam pembuatan outline tulisan diperbolehkan, asalkan instruksi atau prompt yang diberikan jelas dan sesuai dengan kebutuhan penulis.

Sumber Referensi:

https://www.jurnal.anfa.co.id/index.php/seroja/article/view/548/535

https://jurnal.anfa.co.id/index.php/seroja/article/view/582/568

https://ejournal.nusamandiri.ac.id/index.php/pilar/article/view/12/8

https://www.upnvj.ac.id/id/berita/2024/08/pekanlit-2024-etika-pemanfaatan-ai-dalam-riset-dan-publikasi.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun