Mohon tunggu...
Kae Amand
Kae Amand Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sesuatu yang Tak Lazim

24 November 2022   06:50 Diperbarui: 24 November 2022   06:54 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret gaya Rebahan di daerah susah sinyal (dokumen pribadi) 

Sebab, salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa di zaman IT saat ini adalah terpenuhinya sarana atau perangkat Informatika dan Teknologi yang memadai dan selaras dengan konteks zaman yakni era digital. 

Isitlah rebahan telah menajdi bagian dari gaya hidup kekinian. Merujuk pada KBBI: rebah berarti bergerak dari posisi  berdiri ke posisi jatuh dan terbaring (seperti orang, pohon); terletak berbaring; roboh; tumbang. Dan 'rebahan' berarti tempat berbaring; pembaringan. 

Dengan demikian, secara etimologis rebahan berarti menempatkan tubuh di atas tempat tidur atau tempat lainnya dengan tujuan untuk menenangkan badan dan pikiran atau bersantai  merelakskan tubuh serta pikiran dari kepenatan atau kesibukan. Sehingga suasana dan inspirasi baru pun muncul kembali, sebagai spirit baru bagi tubuh dan jiwa.

Secara kontekstual istilah rebahan telah menjadi istilah tren kekinian. Ia tidak lagi hanya sebatas merelakskan badan melainkan memiliki tujuan lain yang mengandung sisi produktif (menghasilkan sesuatu). 

Hal ini senada dengan merebaknya perkembangan media informasi dan teknologi berupa HP ke setiap individu dalam masyarakat, mulai dari anak-anak hingga kaum jompo, atau siapa pun tanpa terkecuali.

Tentu penggunaan ponsel yang didukung dengan stabilitas jaringan internet yang memadai memungkinkan hampir separuh dari pergerakan hidup dari pengguna ponsel itu sendiri terinput ke dalam ruang digital.

Dan melalui tindakan klik hingga terekspos ke dalam ruang digital, maka keberadaan diri saya pun menjadi eksis. Sehingga benarlah tesis Budi Hardiman dalam bukunya aku klik maka aku ada menyatakan bahwa tindakan klik turut menentukan keberadaan seseorang. Adanya saya bukan lagi yang real melainkan aku yang meng-klik setiap saat. 

Dan melalui tindakan klik juga menguatkan tindakan rebahan sebagai suatu model hidup  yang lazim dilakukan oleh para pengguna ponsel itu sendiri. 

Yang Tak Lazim

Sebagai makhluk yang meng-klik tentu HP sudah menjadi bagian yang sangat penting dari keseharian hidup. HP tidak lagi dianggap sebagai kebutuhan semata melainkan sudah menjadi bagian dari keberadaan hidup itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun