Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sembahyang Giliran sebagai Perekat Bertetangga di Kampung

20 Oktober 2022   14:30 Diperbarui: 20 Oktober 2022   14:33 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret suasana Doa Rosario di Kampung (foto kredit: Facebook Yanto) 

Dalam tradisi Kristiani setiap bulan Mei dan Oktober dinobatkan sebagai bulan Rosario sebagai penghormatan khusus kepada Bunda Maria sebagai Bunda Yesus Kristus. 

Mengenai sejarah kapan dan bagaimana Doa Rosario berawal dan bermula sobat K bisa cek saja di laman Katolik lainnya. Saya cukup mensharingkan bagaimana pengalaman kami di kampung dalam berdoa Rosario bersama. 

Untuk diketahui bahwa, dalam tradisi Katolik di NTT khususnya di pulau Flores ketika menyambut bulan Rosario (Mei dan Oktober) sangat terkenal dengan kebiasaan doa bergilir atau disebut sembahyang giliran. Saya kurang tahu di daerah teman-teman K lainnya. 

Kebiasaan ini sudah sejak dahulu dan menjadi rutinitas iman yang wajib dilaksanakan ketika bulan Rosario tiba. 

Dalam praktiknya biasanya dilakukan dalam kelompok-kelompok basis Gereja yang tersebar dalam sebuah paroki. 

Melalui pimpinan seorang ketua kelompok, doa Rosario bergilir dilakukan secara rutin setiap malam dari awal hingga akhir bulan. 

Sebagaimana dalam kebiasaan umat Katolik di NTT bahwa setiap Bulan Rosario bergulir maka wajib dilakukan doa bergilir dari rumah ke rumah di waktu malam hari atau yang biasa sebut dengan doa giliran. Sembahyang ini wajib diikuti oleh semua anggota keluarga yang bernaung dibawah sebuah KBG (Kelompok Basis Gerejawi). 

Kemudian saat suasana doa, semua orang yang hadir wajib mengucapkan doa salam Maria satu persatu. Mulai dari anak-anak yang belum sekolah hingga kaum sesepuh kampung, semuanya turut mendaraskan doa salam Maria. Entah dengan bahasa Indonesia pun dengan bahasa ibu (Bahasa Manggarai) suasananya sangat khusyuk dan damai. Kebanyakan orang tua yang berstatus kakek dan nenek lebih terbiasa mengucapkannya dengan bahasa Manggarai. 

Doa Rosario bersama (baca kelompok) selain sebagai momen iman sebagai devosi khusus kepada Bunda Maria juga memiliki makna laten lainnya yaitu:

Pertama, sebagai momen perjumpaan dengan sesama. Melalui devosi bersama kepada Bunda Maria, semua anggota kelompok dari tiap-tiap keluarga hadir dan mengunjungi keluarga satu sama lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun