Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suka Dukanya Bertetangga dengan Bengkel Motor

15 Oktober 2022   21:00 Diperbarui: 15 Oktober 2022   21:11 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: bangizaltoy.com

Bertetangga itu memang asyik. Banyak sekali manfaat yang bisa kita pelajari. Seperti: saling bantu satu sama lain. Misalnya ketika kita ada tamu, kemudian di belakang dapur kopi hitam habis. 

Solusi tercepat adalah ke tetangga sebelah saja. Begitu juga dalam situasi terekstrem lainnya, misalnya ketika pingsan tiba-tiba. Yang paling pertama datang dan nolong kita itu pastilah tetangga terdekat. Situasi seperti ini lumrah dan sering saya alami di kampung.

Namun beda cerita kalau yang bertetangga dengan kita itu memiliki usaha bengkel motor dan mobil. Kali ini saya memiliki cerita tersendiri tentang bagaimana situasi saya dengan tetangga bengkel motor. Maksudnya yang buka usaha bengkel motor. 

Rumah saya memang persis dekat dengan rumah tetangga yang di depannya memiliki usaha bengkel motor. Jaraknya kira-kira 3 meter saja dan saling berhadapan. 

Relasi kami dengan dengan pemiliknya terbilang akrab sekalipun mereka itu keluarga jauh sekali. Hari-hari kami selalu bertemu dan bertegur sapa. Bahkan ketika tidak ada kerjaan, saya biasanya mampir ke bengkel motornya. Menyaksikan pekerjaan sang pemiliknya bahkan sering juga saya membantunya secara spontan. 

Iya, terkait keuntungannya, misalnya saya bisa mengenal berbagai jenis penyakit motor dan juga peralatan motor lainnya. Yang namanya nambal ban itu saya sudah tau caranya. Cara mengeluarkan ban dan lain sebagainya. Keuntungan lainnya adalah ketika lagi kepepet dan motor milik saya tiba-tiba harus ganti oli, ganti gir dan sebagainya. Bisa kas bon saja dulu. 

Selain itu juga, saya bisa berkenalan dengan orang baru terutama pemilik motor yang sedang nunggu motornya dibetulin. Mereka semua datang dari berbagai tempat dan hendak ke tujuannya masing-masing. Sering saya bercakap-cakap, berbagi pengalaman dan situasi di tempat masing-masing. Wah, kalau begini kan keren sekali. Dan Masih banyak juga keuntungan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan semua. 

Itu baru enaknya dulu. 

Sedangkan tidak enaknya bertetangga dengan bengkel motor adalah yang pertama kebisingan. Waduh, ini benar-benar jeruk makan jeruk. Bagaimana tidak, di saat kita mau nyenyak nih, mau siang atau malam, tiba-tiba raungan motor dari bengkel bagaikan perang dunia Kedua. 

Belum lagi kita dengan si dede kecil. Yang nota bene butuh ekstra kesabaran  dalam meninabobokannya. Terkadang saya maki ancur-ancur sehancurnya terhadap si pemilik bengkel. Tapi itu dalam hati doang kok. Ini kan manusiawi sekali. Kalau beneran keluar dari mulut Bisa-bisa situasi Rusia VS Ukraina menjadi nyata di kampung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun