Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Ritual "Jambat" sebagai Spirit Adat bagi Bumil di Kampung

17 November 2021   02:39 Diperbarui: 17 November 2021   02:49 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret ritual "jambat" di kampung || Dokumen Pribadi. 

Adalah sebuah anugerah yang mulia bagi kaum perempuan ketika mengalami proses pembuahan hingga mengandung dan melahirkan seorang insan manusia. Peristiwa ini juga dilihat sebagai panggilan 'biologis' bagi kaum wanita yang sudah kawin atau menikah dengan laki-laki (suami). 

Tentunya, seorang Perempuan yang sedang mengandung, mengalami berbagai macam perubahan, baik itu fisik maupun psikis. Perubahan fisik seperti perubahan hormon, berat badan, sering lelah dan sebagainya. Sedangkan perubahan psikis seperti tiba-tiba cepat marah, sering cemas dan sebagainya.

Dari perubahan-perubahan yang terjadi tersebut, maka itulah alasannya mengapa perempuan yang tengah mengandung harus selalu mengalami perlakuan khusus dari orang-orang sekitar. Terutama oleh suami dan keluarga dekat.

Tentu ada beragam tindakan yang dilakukan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan bumil. Misalnya dari segi fisik: mengatur pola gizi yang seimbang, istirahat yang banyak dan lain sebagainya. 

Dari segi mental yang harus dilakukan adalah selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, dimanja-manja, mengelola stress dengan baik dan lain sebagainya. Semua upaya ini sifatnya sangat umum yang dilakukan oleh sebagian besar keluarga bumil, terutama yang ada di lingkup perkotaan.

Akan tetapi bagaimana dengan bumil yang ada di kampung?

Salah satu upaya khusus yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan kondisi mental bumil adalah melalui ritual adat. Hal ini secara umum berlaku, sebab adat-istiadat merupakan dogma dasar kehidupan bersama di masyarakat. 

Sebagaimana halnya dalam konteks kebudayaan Manggarai, terdapat sebuah ritual adat khusus untuk melindungi perempuan (ibu) yang sedang mengandung yaitu jambat. Upacara jambat ini terjadi ketika usia kandungan si ibu genap tujuh bulan (hamil besar) dan berlaku hanya pada saat kehamilan anak pertama (sulung).

Melalui tradisi ini, perempuan yang mengandung secara adekuat dikukuhkan secara budaya yang bertujuan yakni:

Pertama, untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan bayi yang masih ada dalam kandungan. Bukan hanya kesehatan fisik melainkan kesehatan jiwa sang bayi. Sebab dalam konteks kehidupan di kampung, setiap kali bumil merasa kurang nyaman atau sakit selalu dikaitkan dengan adanya gangguan roh jahat atau suanggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun