Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Jangan Gengsi Jadi Petani", Sebuah Petuah dari Ayah

28 Januari 2021   12:15 Diperbarui: 28 Januari 2021   12:17 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.:  Potret ayah saat di tengah kebun jagung (dokpri.)

Ayah juga selalu mengajak warga tani lainnya bila sedang bersama-sama di kebun untuk tidak boleh bersikap terlalu fanatik dalam berpolitik terutama ketika musim pemilihan umum tiba. Karena buang-buang waktu saja. Baginya, kita sebagai petani, lebih baik berpolitik dalam konteks bercocok tanam saja. Misalnya, menanam tanaman apa saja yang paling banyak dicari oleh warga-warga di kota yang notabene tidak memiliki kebun atau yang berprofesi lainnya. 

Seperti buah-buahan segar yang sudah tentu paling diminati oleh orang-orang kota seperti di Labuan Bajo yang sekarang statusnya sudah menjadi kota pariwisata super premium. Kira-kira komoditi apa saja yang paling dibutuhkan dari hotel-hotel megah yang ada di Labuan Bajo terutama yang diminati para pelancong yang dating berkunjung ke Labuan Bajo. Maka dengan itu, sebagai petani mesti pandai berpolitik melalui komoditi yang dihasilkan dari bertani atau berkebun. 

Demikianlah petuah yang selalu ayah sematkan ketika kami sedang dihantam badai kecemasan dalam meniti hidup ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun