Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Fajar Baru

15 Februari 2020   02:30 Diperbarui: 15 Februari 2020   02:32 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokumen pribadi

(1)

Fajar menyingsing

Merebah di atas kuncup-kuncup pemilik suaka kehidupan

Memekarkan keindahan baru pada dunia

Fajar itu hinggap pada bola mata

Menyemburkan bayangan kehidupan yang menawan di atas tahta puncak cakrawala harapan

Lalu menyergap dalam bejana-bejana telapak tangkai lembah yang tak tertuangkan

Untuk menahan riak-riak mungil gumpahan rupa yang bernyawa

Fajar itu akan selalu terbit

Di pelupuk mata kehidupan

Lalu akan berkedip sekejap dalam jengkalan jedah yang kekal

Membungkus sekelumit kenangan terang

Yang telah terlihat dari ufuk mata semesta

26-02-2019

(2)

Entahkah aku mesti kembali kepada sungai yang mengalir ke belakang waktu

Hendak menerka-nerka fajar yang pertama kali menyapa mataku

Menyusupkan nyawa di jiwaku dalam balutan darah yang menetes dari langit

Ketika itu awan menyiratkan tanda-tanda kesudahan penantiannya pada wujudku yang terbentuk

Lalu sesudahnya,

Semua fajar yang datang kali berikutnya menyamar menjadi hari yang terus menggiringku menjadi rupa yang berbentuk di atas rahasia sang waktu.

11-03-2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun