Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Menata Komunikasi Virtual

12 Februari 2020   18:38 Diperbarui: 14 Februari 2020   11:04 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dutawarta.com

Sebut saja contohnya yakni: hoaks yang dilakukan oleh seorang perempuan yang mengunggah konten di media sosial untuk membohongi publik dengan menulis akan terjadi gempa besar di Pulau Jawa juga yang aktual terjadi yaitu kasus Ratna Sarumpaet yang menyebarkan berita bohong tentang penganiyaan yang menimpa dirinya.

Rentetan penyebaran berita bohong ini menyebabkan peningkatan jumlah konten bermuatan SARA, provokasi hingga ujaran kebencian untuk memicu terciptanya konflik horizontal, sikap oportunisme, persekusi negatif dan populisme yang akut.

Bagi masyarakat yang minus nalar kritis, patologi sosial ini seakan-akan menjadi "teradministrasikan" atau menangkap dari satu dimensi saja yaitu dimensi afirmatif.

Dimensi afirmatif maksudnya adalah masyarakat tak memiliki daya kritis dan cenderung mendukung dan membenarkan sistem dan struktur manipulatif yang ditawarkan melalui media sosial.

Dan jika hal ini tetap terjadi maka media sosial sebagai media komunikasi virtual menjadi ruang yang menciptakan ketimpangan sosial dan defisit moral serta harga diri.

Tawaran Praktis

Lantas bagaimana upaya tegas untuk mengatasi realitas tersebut?

Sejak awal filsuf generasi kedua dari Teori Kritis yaitu Jurgen Habermas telah menawarkan rasionalitas komunikatif sebagai jalan emansipatoris untuk menangkal rasionalitas instrumental yang sifatnnya hegemoni dan homogen.

Realitas hoaks sejatinya merupakan contoh dari tindakan rasionalitas instrumental yang dipraksiskan dalam bentuk komunikasi virtual dengan menggunakan media sosial.

Oleh karena itu untuk menangkal realitas penyimpangan komunikasi (informasi) virtual Rasionalitas Komunikatif menawarkan beberapa klaim utama yakni:

pertama, understandability: kejelasan apa yang akan dikatakan sehingga apa yang dikemukakan dapat dimengerti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun