Mohon tunggu...
Amanda Irna Sirappa
Amanda Irna Sirappa Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacy19

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan PKM No.3 Tahun 2020 Membuat Para Apoteker dan Tenaga Kefarmasian Memperjuangkan Aspirasinya

25 April 2021   22:38 Diperbarui: 26 April 2021   00:06 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan PKM No.3 Tahun 2020 membuat para Apoteker dan Tenaga Kefarmasian memperjuangkan aspirasinya

Hai, Perkenalkan saya Amanda Irna Sirappa dari Fakultas Farmasi Universitas Hassanudin. Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai permasalahan Peraturan Menteri kesehatan (PKM) No.3 Tahun 2020 yang membuat para Apoteker dan Tenaga Kefarmasian memperjuangkan aspirasinya.

Sebelum kita mengetahui mengapa para Apoteker dan Tenaga Kefarmasian memperjuangkan aspirasinya terhadap PKM No.3 Tahun 2020, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa sih itu definisi dari berpikir kritis. Jadi,  berpikir kritis terdiri dari dua kata yaitu berpikir dan kritis. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan suatu hal dan kritis adalah sifat yang selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, tidak lekas percaya, dan tajam dalam penganalisisan. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah suatu proses menggunakan akal budi dengan menganalisis dengan dalam dan tidak langsung percaya pada suatu hal yang terjadi.

Menurut Chaffe, berpikir kritis adalah berpikir untuk menyelidiki secara sistematis proses berpikir itu sendiri. Hal yang dimaksudkan yaitu tidak hanya memikirkan dengan sengaja, tetapi meneliti bagaimana kita dan orang lain menggunakan bukti dan logika. Sedangkan menurut Norris, berpikir kritis adalah pengambilan keputusan secara rasional apa yang diyakini dan dikerjakan. Rasional berarti memiliki kenyakinan dan pandangan yang didukung oleh bukti standar, actual cukup, dan relevan.

Dari berbagai definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa berpikir kritis itu sangat penting, dimana dalam melakukan suatu tindakan, seseorang perlu mempertimbangkan dengan keyakinan dan perspektifnya, bukan hanya menerima secara langsung informasi yang diperoleh, tetapi mengevaluasi dan mempertimbangkan informasi tersebut.

Secara umum, bawaan otak manusia adalah berpikir instan, dangkal, dan dipengaruhi oleh emosional. Seseorang yang memiliki sifat berpikir kritis mampu menggunakan pikirannya secara mendalam, sistematis, dan perlahan  menggunakan usaha yang rasional. Seorang yang berpikir kritis adalah orang yang berpikir secara sistematis, logis, dan objektif dalam menilai sesuatu atau mengambil keputusan. Ciri-ciri orang yang berpikir kritis yaitu tidak mudah mempercayai suatu informasi dimana mereka selalu mengecek sumber informasi tersebut, tidak mudah tersinggung ketika dikritik, dan selalu menimbang sisi pro dan kontra sebelum memutuskan sesuatu.

Berpikir kritis memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kita. Hidup di negara demokratis seperti Indonesia memiliki manfaat bagi kita untuk bebas berbicara, berpendapat, menyebarkan, atau mencari informasi. Ditambah dengan adanya teknologi, informasi yang kita dapat selalu bertambah dengan berkomunikasi melalui sosial media. Akan tetapi, hal tersebut bisa menyebabkan bencana jika kita tidak pandai untuk mengelola informasi yang kita terima dengan baik. Selain itu, kita dapat tertipu dengan informasi tersebut sehingga kita mengambil keputusan yang salah.

Keterampilan berpikir kritis dapat menjadi perisai dalam kehidupan kita untuk menghindari informasi yang menyesatkan seperti fitnah, propaganda, dan hoax yang ada di kehidupan kita, serta menjadi pengangan kita dalam mengambil suatu keputusan dengan bijak dan benar.

Berikut ini adalah manfaat dari berpikir kritis :

Mampu berpikir jernih dan rasional

Kemampuan berpikir jernih dan rasional menandakan seseorang mampu berpikir dengan baik dan dapat menyelesaikan masalah secara sistematis. Kemampuan ini tentu merupakan aset untuk menjalankan karier di bidang apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun