Assalamualaikum. Wr. Wb
Reader, kita pasti akrab dong dengan sejumlah barang konsumsi dengan logo halal yang di keluarkan MUI. Bahkan beberapa diantara kita cukup cerewet dalam hal logo halal ini. Intinya harus ada logo halal atau ada sertifikat halalnya.Â
Dan itu bukan hanya di produk makanan loh, tapi mencakup semua aspek kehidupan yang digunakan manusia, khususnya umat Islam. Makanan, udah pasti dong ya, kemudian ada kosmetik, detergent, kosmetik, busana, sabun mandi, odol, obat dan masih banyak lagi.
Memang selayaknyalah apa yang kita gunakan, terutama yang beragama Islam merupakan produk yang halal. Tidak cuma halal, tapi juga baik. Bahkan, pada saat pertengahan Ramadhan kemaren, MUI menggelar FGD untuk membahas pemberian sartifikat halal pada produksi film loh! Bingung? Ga usah bingung.Â
Jadi, yang namanya halal itu bukan sekedar tidak ada daging babi, Â dan bukan sekedar tidak ada alkoholnya. Yang namanya halal itu, benar-benar tidak ada unsur babi dan turunannya, alkohol dan turunannya sekecil apa pun. Bahkan bekasnya pun tidak boleh! Bahkan untuk beberapa binatang, halal juga menyangkut masalah perlakuan kita terhadap hewan sebelum dipotong loh. Ribet? Ga lah. Semua tinggal di baca di Qur'an, atau mengikuti petunjuk ahlinya.
Sayangnya, dikalangan awam mendaftarkan produk ke  Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia, LPPOM MUI untuk sartifkat halal menguras waktu dan dana yang tidak sedikit. Belum lagi bolak balik ke kantor MUI setempat untuk berbagai prosedural yang harus dilalui.Â
Namun, seiring perkembangan teknologi, LPPOM MUI pun ikut memanfaatkan teknologi dengan tujuan kebaikan seluruh umat, mempermudah masyarakat mengenal MUI lebih dekat dengan web site dan media sosial. Kemudian terus menerus melakukan inovasi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan produk halal.Â
Sejak 2012 lalu, LPPOM MUI melucurkan sebuah aplikasi yang mendukung keinginan LPPOM MUI mempermudah perolehan sertifikat halal, aplikasi tersebut di beri nama Cerol v1.0 yang memiliki fitur untuk menunjang aktifitas utama sertifikasi halal, yaitu pendaftaran, akad payment, pra audit, audit, pasca audit dan fatwa.Â
Sejak pertama kali di perkenalkan, 24 Mei 2012, Cerol saat ini telah memiliki pengguna aktif sebanyak 12 ribu orang, 44 ribu registrasi yang berada di 55 negara di seluruh dunia. Dan menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam penerbitan sartifikat atau logo halal.Â
Dengan aplikasi terbaru ini, urusan untuk mengurus sartifiat halal menjadi jauh lebih mudah dan lebih gampang. Ga perlu bolak-balik ke kantor MUI dan ngantri panjang, cukup membuka aplikasi, semua info yang dibutuhkan untuk pendaftaran sartifikasi halal bisa diperoleh.Â
Pada dashboard sertifikasi halal terdapat fitur-fitur penjadwalan audit, priority monitoring, import data dengan format data lebih sederhana, fasilitas pencarian data dan pengoloaan data yang lebih mudah. Karena, memang cerol v.3.0 dirancang untuk memberikan kemudahan dalam memonitoring proses sertifikasi halal, sehingga menjadi lebih transparan dan terukur. Â
Sayangnya beberapa bidang usaha tidak mampu mengurus sertifikasi halal ini, karena terkendala dana. Dan ini kebanyakan terjadi dikalangan UMKM yang kebanyakan produsen makanan dan baju, dan berada di daerah. UMKM sendiri saat ini menjadi salah satu motor penggerak laju perekonomian Indonesia. Sehingga pemerintah pun konsen loh membantu UMKM dari segala sisi.
Kerjasama yang ditandatangani dikesempatan yang sama, antara LPPOM MUI dan dua perbankan syariah, yaitu BNI Syariah dan BRI Syariah. Dan diharapkan tidak lagi ada kendala untuk semua lapisan masyarakat yang memiliki produk konsumsi untuk mengurus sartifikasi halal.
So. Halal? Harus itu.Â
Karena, Halal Is My Life