Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Film

John Wick 3 - Review

18 Mei 2019   11:23 Diperbarui: 18 Mei 2019   11:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merupakan kelanjutan dari cerita sebelumnya, kali ini John Wick menjadi incaran pemburu setelah melakukan pembunuhan terhadap seorang anggota serikat pembunuh International. Memanfaatkan perjanjian dengan beberapa orang yang pernah berjanji akan membantunya, John Wick mencoba lari dari kejaran para pemburu.

Tidak mudah, karena untuk keluar dari satu wilayah, John Wick harus berhadapan kelompok orang-orang yang mengincar hadiah senilai US $ 14 juta untuk nyawanya. Walau sebagian dengan memaksa, John Wick berhasil sampai ke Cassablanca dan berharap bisa bertemu dengan bos serikat pembunuh international.

empire doc
empire doc

Film action yang cukup seru dan kompleks dari sisi rasa yang diberikan sebenarnya. Terbukti beberapa adegan penonton spontan bertepuk tangan dan tertawa. Walau di beberapa bagian atau scene terasa lambat, tapi keseruan setelahnya, kreografi yang digunakan untuk adegan fighting cukup membalut jenuh di scene-scene yang lambat tadi.

Menariknya, John Wick Chapter 3 ini kita tidak hanya mendengar satu atau dua bahasa yang dipakai dalam dialog. Paling tidak ada 6 bahasa yang digunakan dalam film ini, salah satunya bahasa Indonesia. Begitu juga wajah-wajah pemain yang menjadi para pemburu. Karena International, sehingga wajah pemburu pun diambil dari beberapa negara: Jepang, Cina, Arab, Eropa. 

Menariknya, setiap asal kelompok pemburu berasal mereka menggunakan bahasa negeranya dan fight dengan caranya mereka. Seperti china dengan silat Cinanya, Jepang dengan silat Jepangnya. 

Sementara pemain Indonesia, Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman yang bergabung di kelompok Jepang pun diberi kesempatan untuk memperlihatkan silat Indonesia dan senjata tajam yang digunakan keduanya. Bahkan dialog antara Yayan dan Cecep pun berbahasa Indonesia.

Film yang 80% berisikan perkelahian, baik dengan senjata mau pun tangan kosong ini memiliki seting yang keren untuk setiap bagiannya. Dengan tata cahaya yang cukup. Hanya saja, saat di Casablanca, mungkin mau menciptakan suasana mencekam atau tegang, sehingga bagian ini terasa telalu gelap. 

Kemudian yang mengganggu, atau mungkin sudah menjadi ciri khas film ini, dalam kondisi separah apa pun, John Wick tetap dengan jas, kemeja, dasi dan sepatu yang rapi dan tanpa rusak dan kusut.

wow keren.com doc
wow keren.com doc

Di bagian akhir film John Wick berhadapan dengan Shinobi 1 dan Shinobi 2 dengan pertarungan lebih memperlihatkan silat dari kedua pemburunya. Di adegan ini John Wick terasa ganjel. Beberapa moment, yang logikanya bisa menghabiskan kedua Shinobi ini justru tidak terjadi. Dan ini berlangsung hingga John Wick meninggalkan kedua Shinobi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun