Mohon tunggu...
Amanda Putri Divanti
Amanda Putri Divanti Mohon Tunggu... Freelancer - Divos

Sby-Yk

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Setan Nganggur Udah Nggak Zaman Lagi!

11 November 2019   01:02 Diperbarui: 11 November 2019   01:10 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Datang ke tempat wisata bersama orang terdekat merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan bagi semua orang, apalagi jika terdapat wahana permainan di dalamnya. Wahana permainan bukan lagi menjadi suatu makanan pokok yang diminati bagi beberapa kalangan saja, namun sudah menjadi sebuah hal yang dapat digunakan oleh semua kalangan dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Masing-masing pengunjungnya pun memiliki minat yang berbeda-beda terhadap wahana satu dengan yang lainnya. Tak hanya itu, wahana bermain juga memiliki jenis-jenis yang beragam. Ada ragam jenis wahana yang bertujuan hanya sebagai refreshing dan ada yang suka tantangan, salah satunya untuk menguji adrenalin.

Rumah hantu merupakan salah satu wahana permainan yang dapat membuat adrenalin teruji. Sebagian orang berminat untuk mencicipi wahana tersebut karena keberaniannya dan ketertarikannya dengan suasana horror. Ada juga yang tidak berminat karena rasa takut yang mendominasi sehingga menyiutkan nyali dan pada akhirnya tidak memiliki keberanian untuk masuk ke dalam wahana tersebut. Banyaknya rumah hantu yang ada di berbagai daerah belum tentu selalu menarik minat para pengunjung. Konsep yang dipilih akan berpengaruh terhadap banyaknya jumlah pengunjung yang mengunjungi. Begitu pula dengan judul yang ternyata juga akan berpengaruh menentukan banyak tidaknya pengunjung yang masuk dalam wahana itu. Jika konsep dikemas dengan sangat menarik maka kualitas tidak diragukan lagi dan minat pun banyak. Begitupun sebaliknya, Jika konsep kurang menarik maka wahana itu akan sepi karena kurangnya minat pengunjung untuk membeli tiket dan masuk ke dalam wahana rumah hantu tersebut. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap aktivitas talent yang menjadi setan didalamnya. Talent menjalankan tugas/pekerjaannya jika pengunjung sudah membeli tiket dan mulai masuk ke dalam wahana. Dan jika wahana tersebut sepi pengunjung maka aktivitas talentnya berkurang. Sepinya pengunjung membuat para talent yang menjadi setan akan menganggur hingga menunggu adanya pengunjung yang membeli tiket. Sangat disayangkan ketika hal itu terjadi.

Melihat dari beberapa wahana rumah hantu, sejauh ini masih ada yang hanya memperhatikan target terjualnya tiket tanpa memperhatikan kualitasnya. Contoh pada beberapa  rumah hantu yang ada, mereka hanya memikirkan bagaimana tiket tersebut terjual habis atau laku sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan kualitas. Dibandrol dengan harga murah, tetapi kualitas yang kurang membuat pengunjung merasa kecewa . Terlihat dari cara pengemasan konsepnya yang kurang menarik misal tidak memikirkan lighting, tidak ada penataan ruang dan artistiknya hanya ditutup dengan kain backdrop warna hitam, musik didalam tidak sekeras diluar karena setiap ruangan tidak diberi sound tersendiri dan tidak ada dramatik maupun permainan para talent nya. Bahkan talent yang menjadi setannya bisa dikatakan kurang profesional seperti merokok dan makan di jam dan area kerja ketika pengunjung memasuki wahana dan pada akhirnya membuat para pengunjung yang sudah membeli tiket merasa kurang puas dengan apa yang disuguhkannya. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa wahana itu kurang memikirkan kualitasnya. Maka, permasalahan pertama pengunjung yang sudah masuk tidak ingin masuk kembali karena merasa kurang puas. Jika pengunjung merasa kapok, angka minat pun menurun karena tidak akan merekomendasikan ke orang maupun temannya yang belum masuk ke wahana rumah hantu itu. Perbedaan suasana di dalam dan luar wahana juga terasa. Suasana di dalam yang tidak menyeramkan karena peristiwa horror nya tidak terbangun, akan tetapi tampak luar terlihat suasana yang menyeramkan karena dukungan musik yang keras. Sehingga, permasalahan kedua yaitu diawal tidak banyak yang berani masuk wahana tersebut walaupun beberapa ada yang sudah membeli tiket. Kedua masalah tersebut membuat para talent yang menjadi setannya pun menganggur karena tidak adanya pengunjung yang masuk.

Ada juga beberapa wahana rumah hantu yang ada di mall, dapat dikatakan lebih baik dikarenakan beberapa hal yaitu adanya tema yang diangkat, membangun suasana seram dengan musik dan bau kemenyan maupun dupa. Ragam setan yang bervariasi dan dilengkapi dengan beberapa trap atau jebakan. Akan tetapi, wahana rumah hantu yang ada di mall biasanya memiliki lighting yang minim. Minimnya lighting di dalam wahana rumah hantu membuat kurangnya penerangan sehingga pengunjung tidak bisa melihat apapun termasuk kurang terlihatnya make up yang dikenakan para talent dan penataan artistiknya juga tidak terlihat secara jelas meskipun memiliki penataan yang menarik serta kurang merasakan permainan dramatik suasana/peristiwa horrornya. Walaupun sudah memikirkan penataan konsep sedemikian rupa, angka minat tertinggi pengunjung kebanyakan hanya diawal saja karena sudah merasa pernah masuk ke dalamnya. Sehingga lama kelamaan angka peminat pada wahana rumah hantu akan menurun dan terjadilah sepi pengunjung. Lagi-lagi setan nganggur karena sepinya pengunjung. Permasalahan tersebut muncul karena tidak adanya pembaharuan pada wahana rumah hantu. Pembaharuan yang dimaksud adalah perlunya sesuatu yang beda untuk menarik kembali minat para pengunjung. Jadi, masyarakat memerlukan sesuatu baru yang tidak biasa sehingga akan lebih banyak menarik minat para pengunjung terhadap wahana tersebut.

Pada era saat ini diperlukan terobosan baru yang menarik minat masyarakat untuk masuk ke dalam wahana rumah hantu. Munculnya konsep rumah hantu komedi yang dibuat oleh X.O Production bekerjasama dengan IB Creative Arts akan membuat pengunjung penasaran karena pengunjung diajak untuk ikut merasakan campur-aduknya suasana seram dan lucu. Konsep tersebut digagas oleh sutradara muda Ikhsan Bastian, M.Sn dan Vira Nugraeni, SE. Tak hanya pengunjung yang suka dengan suasana horror saja untuk memicu adrenalinnya, namun konsep ini menjadi peluang baru untuk mencari sasaran terhadap pengunjung yang takut dengan wahana tersebut. Dengan harapan pengunjung akan penasaran bagaimana merasakan sensasi jika horror dan komedi disatukan. Konsep dipikirkan secara matang, mulai dari ruangan satu hingga akhir agar peristiwa dramatiknya terbangun. Tidak hanya asal mencampur adukkan antara horror dan komedi. Untuk dramatik dengan total bermain special effect seperti lighting, permainan cat glow in the dark, dekorasi yang nyata/real dan gunsmoke. Penataan artistik dan lighting nya diatur antara ruang satu dengan yang lain. Setiap ruangan, musik nya juga berbeda. Mengangkat tema yang menarik dan membuat tagline yang saat ini sedang booming membuat minat pengunjung akan bertambah. Bahkan make up effect para talent yang menjadi hantunya pun harus detail. Kostum yang dikenakan juga tidak asal, perlu disesuaikan dengan ruangan dan warna lightingnya agar tidak terlihat samar ataupun kurang jelas. Trap yang disediakan dalam rumah hantu komedi juga menarik karena trapnya dapat bergerak tidak hanya diam saja seperti patung. Nah, untuk memantapkan rasa penasaran pengunjung yang ingin merasakan wahana itu, maka perlu di pasang cctv di salah satu ruangan dan di tayangkan di bagian ticketing. Dari situlah terlihat keseruan maupun kelucuan respon yang muncul secara natural dari para pengunjung yang masuk. Tak hanya itu, promosi juga dilakukan dengan disediakannya photobooth yang dihuni oleh satu talent hantu yang selalu stanby diarea photobooth sehingga pengunjung yang sudah membeli tiket maupun tidak membeli tiket dapat berfoto dengan talent hantu yang ada di area photobooth.

Melihat dari konsepnya, Rumah Hantu Komedi tidak lepas dari unsur seni. Beberapa seni yang terlihat yaitu seni rupa yang bisa dikatakan seperti halnya pameran karena memamerkan make up effect dan tata artistik serta konsep ruangan yang seperti galeri. Yang kedua, seni musik yang menciptakan musik horror (ada instrument gamelan) di gabungkan dengan komedi untuk mendukung suasana seram dan suasana lucu di masing-masing ruangannya. Ketiga, seni teater dapat dilihat dari konsep yang dikemas sedemikian rupa dan melihat dari segi dramatiknya, dimana dari ruangan pertama hingga akhir dramatik peristiwanya dimainkan kemudian ada suasana, alur dan misi yang membuat menarik. Bagi yang ingin merasakan sensasinya dapat melihat info lebih lanjut di instagram @rumahhantukomedi

Amanda Putri Divanti,

Mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Program Studi S2 Tata Kelola Seni angkatan 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun